f February 2015 ~ DISTRIBUTOR PUSAT PT. NATURAL NUSANTARA YOGYAKARTA

Pages

Teknologi NASA

Produk Pertanian, Pestisida Organik, Peternakan , Perikanan.

PRODUK PETERNAKAN DAN PERIKANAN

" Biaya Murah tetapi tidak murahan, Hasil Bobot lebih melimpah, Yaaaa... Nasa Obatnya "

Contact kami Distributor NASA

" MEMBANGUN NEGRI INI DENGAN SISTEM PERTANIAN ORGANIK "

PRODUK KESEHATAN NASA

" Hidup Sehat, Alami Berkualitas. "

TIM NASA MEMBERIKAN PENYULUHAN

Penyuluhan kepada Petani Padi kendari-sulawesi Tenggara.

Tuesday 24 February 2015

BUDIDAYA KACANG HIJAU

[BUDIDAYA KACANG HIJAU]

#Cara Budidaya Kacang Hijau#
KACANG HIJAU

kacang hijau organikKacang hijau merupakan tanaman yang tumbuh didaerah tropis. Suhu yang dibutuhkan untuk budidaya kacang hijau ini suhu yang panas. Pada musim hujan, pertumbuhan vegetatif sangat cepat sehingga mudah rebah.Kacang hijau menyukai tanah gembur dengan saluran pembuangan air yang baik. Tanah sawah bekas padi bisa digunakan untuk lahan penanaman kacang hijau.Pengolahan kering dilakukan dengan cara mencangkul atau dibajak supaya dapat diratakan. Dan setiap 5-6 m dibuat saluran pengairan. Pada lahan kering, kacang hijau ditanam pada akhir musim hujan.

Lubang Tanam
Pembuatan lubang tanam dilakukan dengan cara menggunakan alat tugal bermata tiga. Fungsi dari tugal bermata tiga yaitu lubang pertama untuk menanam bibit kacang hijau, dan lubang yang kedua dan ketiga untuk lubang pupuk.
Lubang tanaman memiliki kedalaman 4 cm dan lubang pupuk sedalam 7-10 cm. jarak antara lubang tanam dan lubang pupuk 7-10 cm.
Cara Penanaman
Sebelum bibit di tanam rendam terlebih dahulu dengan air yang telah di campurkan dengan POC NASA dan rendam selama 3-4 jam.
Setelah 3-4 jam lalu bibit kacang hijau di tiriskan dan siap untuk di masukkan ke lubang tanam.
Setelah tanah sudah dilubangi, kemudian masukan benih pada lubang tanam lalu tutup tipis dengan tanah.
Untuk jarak  tanam yang umum dipakai yaitu panjang 20-20 cm dan lebar 10-20 cm. jika ditanam pada musim penghujan biasanya jaraknya 40 x 15 cm. sedang jika ditanam pada musim kemarau 25 x 25 cm atau 30 x 20 cm.
Cara Pemeliharaan Tanaman

Pengairan
Pengairan pada kacang hijau diperlukan terutama pada lahan sawah irigasi, terutama pada saat tanaman mengalami masa pertumbuhan vegetatif.
Jika ditanam pada sawah tadah tidak perlu diberi air. Sebab tanah masih lembap bila ditanam pada saat masih hujan. Kacang hijau pada masa generatif sedikit memerlukan air.
Penyulaman dan Penyiangan
Penyulaman dapat dilakukan setelah tanaman berumur 17 hari setelah penanaman dilakukan. Penyulaman dilakukan dengan cara menyediakan tanaman cadangan yang ditanam di luar area tanaman. Penyulaman dilakukan jika 5% lubang tanaman tidak ditumbuhi tanaman sempurna.
Penyiangan biasanya dilakukan dua kali. Pertama ketika tanaman sudah berumur 2 minggu dan kedua pada waktu berumur satu bulan. Penyiangan dilakukan untuk membersihkan tanaman pengganggu atau gulma.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan dua kali :
Pertama diberikan pada saat tanam.
Kedua diberikan menjelang tanaman berbunga atau pada saat tanaman umur satu bulan.
Adapun Dosis pupuk yang diberikan adalah untuk Pupuk Nasanya yaitu super nasa 3 kg /Ha. dan untuk pupuk kimianya yaitu Urea/ZA 50-100 kg/ha TSP 100 kg/ha dan KCL 50-75 kg/ha.
Cara pemupukan,setelah pupuk nasa dan pupuk kimia di aduk menjadi satu lalu  pupuk dimasukan ke lubang kemudian ditutup dengan tanah jarak lubang pupuk 5-6 cm. kemudian lubang kedua yang jaraknya 10 cm kemudian tutup dengan tanah. Pupuk jangan sampai kontak langsung dengan benih, karena perkecambahan akan terhambat.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Jenis-jenis Hama :
Lalat kacang :
ciri-cirinya tubuh kecil berukuran 1,5 mm, warna hitam mengkilap, siang hari bersembunyi di dalam rumput, dan kepompongnya atau pupa berwarna coklat.
Dampak pada tanaman, terdapat bercak-bercak pada daun pertama, polong yang diserang gugur, daun mulai layu dan kekuning-kuningan, tanaman akan mati saat berumur 3-4 minggu.
Pengendaliannya :
Penanaman secara  serempak dan tanam bergilir.
Penggunakan Produk Nasa yang berupa Natural Glio yang telah di fermentasikan dengan pupuk kandang dari sebelum tanam.
Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa  di campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % dari anjuran dinas pertanian setempat.
Penyemprotan Pestisida organik Nasa yang berupa Glio + Pestona + pentana + aero-810 dari tumbuh daun 4-5 sampai panen.Dengan interval 7 – 10 hari sekali.
Ulat Jengkal :
Ciri-cirinya : tubuhnya berwarna hijau, ukurannya 2-3 cm, dan jalannya menyungkal.
Dampak pada tanaman, menyerang tanaman yang sudah tua, dan menyerang daun hingga tulang daun.
Pengendaliannya :
Musnahkan telur dan larvanya.
Penanaman secara  serempak dan tanam bergilir.
Penyemprotan Produk nasa yang berupa Vitura / Virexi + Aero-810  dengan interval 5-7 hari sekali.
Penggerek Polong :
Ciri-cirinya, larva berwarna merah kebiruan pada waktu kecil, dan setelah besar berwarna hijau, dan bentuk larva gemuk licin.
Dampak pada tanaman, membuat lubang pada polong, memakan biji, gejala bercak hitam, adanya lubang bulat pada polong, dan biji pada polong habis dimakan.
Pengendaliannya :
Penanaman secara  serempak dan tanam bergilir.
Penyemprotan Pestisida organik Nasa yang berupa Glio + Pestona + pentana + aero-810 dari tumbuh daun 4-5 sampai panen.Dengan interval 7 – 10 hari sekali.
Ulat penggulung daun :
Ciri-cirinya, ulat berwarna hijau terang, dan kupu-kupu kecil berwarna coklat muda.
Dampak pada tanaman, daun menggulung ke dalam/keriting karenasel-sel bagian atasnya mengerut dan menurunkan hasil, karena proses fotosintesis terganggu.
Pengendaliannya :
Membuang daun yang menggulung, mematikan ulatnya.
Penyemprotan Produk nasa yang berupa Vitura / Virexi + Aero-810  dengan interval 5-7 hari sekali.
Jenis-jenis Penyakit
Bercak daun.
Pengendaliannya : Penyemprotan Pestisida organik Nasa yang berupa Glio + Pestona + pentana + aero-810 dari tumbuh daun 4-5 sampai panen.Dengan interval 7 – 10 hari sekali.
Karat daun :
Pengendaliannya :
menaman varietas tahan penyakit.
Penyemprotan Pestisida organik Nasa yang berupa Glio + Pestona + pentana + aero-810 dari tumbuh daun 4-5 sampai panen.Dengan interval 7 – 10 hari sekali.
Kudis
Pengendaliannya :
Penanam varietas tahan penyakit.
Tanaman dicabut dan dibakar.
Penyemprotan Pestisida organik Nasa yang berupa Glio + Pestona + pentana + aero-810 dari tumbuh daun 4-5 sampai panen.Dengan interval 7 – 10 hari sekali.
Embun tepung
Pengendaliannya
Dengan menanam varietas yang tahan penyakit.
Penyemprotan Pestisida organik Nasa yang berupa Glio + Pestona + pentana + aero-810 dari tumbuh daun 4-5 sampai panen.Dengan interval 7 – 10 hari sekali.

Panen dan Pascapanen
Umur kacang hijau umunya 58-85 hari, pemungutan panen dapat dilakukan ketika sebagian besar polong telah kering dan mudah pecah, panen dilakukan dengan dipetik dan dilakukan pada pagi hari.
Polong yang sudah dipetik kemudian dijemur setelah kuning masukan kedalam karung dan dipukul-pukul agar biji terlepas dari polong, dan setelahn itu lakukan penapian untuk memisahkan biji-biji yang rusak.
Biji yang sudah bersih kemudian dijemur lagi sampai 2-3 hari.

Monday 23 February 2015

HAMA PADA TANAMAN JERUK

[HAMA PADA TANAMAN JERUK]

#Hama Dan Penyakit Tanaman Jeruk#
HAMA JERUK

Jeruk merupakan Tanaman yang tumbuh bagus di dataran tinggi.Namun untuk saat ini banyak para petani mengeluhkan banyaknya hama dan penyakit pada tanaman jeruk mereka.Dari segi kurangnya pengetahuan para petani indonesia tentang jenis-jenis hama dan penyakit pada tanaman jeruk,serta teknik penanggulangannya menggunakan pupuk Organik NASA yang berupa pestisida organik,maka akan sedikit saya kupas tentang hama dan penyakit tanaman jeruk tersebut.Adapun hama dan penyakit pada tanaman jeruk sbb :

HAMA

Kutu loncat ( Diaphorina citri )
Bagian diserang : tangkai, kuncup daun, tunas, daun muda.

Gejala :  tunas keriting, tanaman mati.
Pengendalian :
Pemakaian pupuk organik nasa yang berupa super nasa + pupuk kimia yang biasa di pakai ( di kurangi 30 % ).
Penyemprotan pestisida organik nasa yang berupa Pestona / Natural BVR,untuk penyemprotan  Pestona ( pestona + Aero-810 ) dengan dosis ( 5 + 1/4 )tutup / tangki semprot.Untuk penyemprotan Natural BVR ( natural BVR + Aero-810 ) dengan dosis ( 2 sendok makan + 1/4  tutup ) / tangki semprot.Lakukan penyemprotan di sore hari dengan interval 10 hari sekali.
Kutu daun (Toxoptera citridus aurantii, Aphis gossypii )
Bagian diserang : tunas muda dan bunga.

Gejala: daun menggulung dan membekas sampai daun dewasa.
Pengendalian: Penyemprotan pestisida organik nasa yang berupa Pestona / Natural BVR,untuk penyemprotan  Pestona ( pestona + Aero-810 ) dengan dosis ( 5 + 1/4 )tutup / tangki semprot.Untuk penyemprotan Natural BVR ( natural BVR + Aero-810 ) dengan dosis ( 2 sendok makan + 1/4  tutup ) / tangki semprot.Lakukan penyemprotan di sore hari dengan interval 10 hari sekali.
Ulat peliang daun ( Phyllocnistis citrella )
Bagian diserang : daun muda.

Gejala: alur melingkar transparan atau keperakan, tunas/daun muda mengkerut, menggulung, rontok.
Pengendalian:
Daun yang terinfeksi di potong lalu di potong.
Penyemprotan pestisida organik nasa yang berupa Pestona / Natural BVR,untuk penyemprotan  Pestona ( pestona + Aero-810 ) dengan dosis ( 5 + 1/4 )tutup / tangki semprot.Lakukan penyemprotan di sore hari dengan interval 10 hari sekali.
Tungau ( Tenuipalsus sp , Eriophyes sheldoni Tetranychus sp )

Bagian diserang : tangkai, daun dan buah.

Gejala: bercak keperak-perakan atau coklat pada buah dan bercak kuning atau coklat pada daun.
Pengendalian:
Penyemprotan dengan  menggunakan Produk nasa yang berupa pestona + Aero-810 dengan dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari.
Atau menyemprotkan Produk NASA yang berupa Natural BVR dengan dosis 4 sendok makan Natural BVR / tangki semprot.Lakukan penyemprotan di sore hari.
 Penggerek buah ( Citripestis sagittiferella )
Bagian diserang : buah.

Gejala: lubang gerekan buah keluar getah.
Pengendalian:
memetik buah yang terinfeksi lalu di bakar.
Penyemprotan dengan  menggunakan Produk nasa yang berupa Pestona dengan cara (pestona + Aero-810 ) dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari dan dengan interval 10 hari sekali.
Kutu penghisap daun ( Helopeltis antonii )
Bagian diserang : tunas, daun muda dan pentil.

Gejala: bercak coklat kehitaman dengan pusat berwarna lebih terang pada tunas dan buah muda, bercak disertai keluarnya cairan buah yang menjadi nekrosis.
Pengendalian : Penyemprotan dengan  menggunakan Produk nasa yang berupa Pestona dengan cara (pestona + Aero-810 ) dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari dan dengan interval 10 hari sekali.
Thrips ( Scirtotfrips citri )
Bagian diserang : tangkai dan daun muda.

Gejala: helai daun menebal, tepi daun menggulung ke atas, daun di ujung tunas menjadi hitam, kering dan gugur, bekas luka berwarna coklat keabu-abuan kadang disertai nekrotis.
Pengendalian:
menjaga agar tajuk tanaman tidak terlalu rapat dan sinar matahari masuk ke bagian tajuk.
Hindari memakai mulsa jerami.
Penyemprotan dengan  menggunakan Produk nasa yang berupa Pestona dengan cara (pestona + Aero-810 ) dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari dan dengan interval 10 hari sekali.
Apabila Thrips daunnya sudah  parah bisa di lakukan penyemprotan Natural Pentana dengan cara ( PENTANA + Aero-810) dosis ( 3 + 1/4 ) tutup / tangki semprot,lakukan penyemprotan 1 minggu sekali di sore hari.
Kutu dompolon ( Planococcus citri )
Bagian diserang : tangkai buah.

Gejala: berkas berwarna kuning, mengering dan buah gugur.
Pengendalian:
Penyemprotan pestisida organik nasa yang berupa Pestona / Natural BVR,untuk penyemprotan  Pestona ( pestona + Aero-810 ) dengan dosis ( 5 + 1/4 )tutup / tangki semprot.Untuk penyemprotan Natural BVR ( natural BVR + Aero-810 ) dengan dosis ( 2 sendok makan + 1/4  tutup ) / tangki semprot.Lakukan penyemprotan di sore hari dengan interval 10 hari sekali.
mencegah datangnya semut sebagai vektor kutu.
Lalat buah ( Dacus sp )
Bagian diserang : buah yang hampir masak.

Gejala: lubang kecil di bagian tengah, buah gugur, belatung kecil di bagian dalam buah.
Pengendalian: ditangkap dengan menggunakan Produk Nasa yaitu Metilat,dengan cara di oleskan di botol warna putih lalu di tancapkan sekitar 20 Pcs dengan jarak sekitar 20 m.
PENYAKIT

CVPD

Penyebab: Bacterium like organism dengan vektor kutu loncat Diaphorina citri. Bagian yang diserang: silinder pusat (phloem) batang. Gejala: daun sempit, kecil, lancip, buah kecil, asam, biji rusak dan pangkal buah oranye.
Pengendalian:
Gunakan bibit tanaman bebas CVPD. Lokasi kebun minimal 5 km dari kebun jeruk yang terserang CVPD.
Penyemprotan pestisida organik nasa yang berupa Pestona / Natural BVR,untuk penyemprotan  Pestona ( pestona + Aero-810 ) dengan dosis ( 5 + 1/4 )tutup / tangki semprot.Untuk penyemprotan Natural BVR ( natural BVR + Aero-810 ) dengan dosis ( 2 sendok makan + 1/4  tutup ) / tangki semprot.Lakukan penyemprotan di sore hari dengan interval 10 hari sekali.
Blendok

Penyebab: jamur Diplodia natalensis. Bagian diserang : batang atau cabang. Gejala: kulit ketiak cabang menghasilkan gom yang menarik perhatian kumbang, warna kayu jadi keabu-abuan, kulit kering dan mengelupas.
Pengendalian  :
pemotongan cabang terinfeksi.
Bekas potongan diolesi pupuk organik nasa yang berupa POC NASA + Hormonik . POC NASA dan Hormonik bukan berfungsi mengendalikan Blendok, namun dapat meningkatkan daya tahan terhadap serangan penyakit.
Embun tepung

Penyebab: jamur Oidium tingitanium. Bagian diserang : daun dan tangkai muda.

Gejala: tepung berwarna putih di daun dan tangkai muda.
Pengendalian:
Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % dari anjuran dinas pertanian setempat.
Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanah di sekitar jeruk yang mau ditanamkan
Kudis
Penyebab: jamur Sphaceloma fawcetti. Bagian diserang : daun, tangkai atau buah.

Gejala: bercak kecil jernih yang berubah menjadi gabus berwarna kuning atau oranye.
Pengendalian:
pemangkasan teratur.
Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % dari anjuran dinas pertanian setempat.
Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanah di sekitar jeruk yang mau di tanamkan
Busuk buah
Penyebab: Penicillium spp. Phytophtora citriphora, Botryodiplodia theobromae. Bagian diserang : buah.

Gejala: terdapat tepung-tepung padat berwarna hijau kebiruan pada permukaan kulit.
Pengendalian:
Hindari kerusakan mekanis.
Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % dari anjuran dinas pertanian setempat.
Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanah di sekitar jeruk yang mau di tanamkan
Busuk akar dan pangkal batang
Penyebab: jamur Phyrophthora nicotianae. Bagian diserang : akar, pangkal batang serta daun di bagian ujung.

Gejala: tunas tidak segar, tanaman kering.
Pengendalian:
Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % dari anjuran dinas pertanian setempat.
Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanah di sekitar mangga di tanamkan
Buah gugur prematur
Penyebab: jamur Fusarium sp. Colletotrichum sp. Alternaria sp. Bagian yang diserang: buah dan bunga.

Gejala: dua-empat minggu sebelum panen buah gugur.
Pengendalian:
Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % dari anjuran dinas pertanian setempat.
Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanah di sekitar jeruk yang mau  di tanamkan
Jamur upas

Penyebab: Upasia salmonicolor. Bagian diserang : batang.

Gejala: retakan melintang pada batang dan keluarnya gom, batang kering dan sulit dikelupas.
Pengendalian:
Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % dari anjuran dinas pertanian setempat.
Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanah di sekitar jeruk yang mau di tanamkan.



    UNTUK PEMESANAN/KONSULTASI

    DISTRIBUTOR PUSAT (N-403611): CECEP ADI SETIAWAN, SP

    TELKOMSEL 0812 8587 1001
    INDOSAT        0857 9915 2128
    XL                     0877 3047 1800

    HAMA PADA TANAMAN MANGGA

    [HAMA PADA TANAMAN MANGGA]

    #Hama Dan Penyakit Tanaman Mangga#
    HAMA PADA MANGGA

    Tanaman mangga (Mangifera Indica L.) sebenarnya adalah tanaman asli negeri India, namun kini sudah menjadi tanaman yang tidak asing bagi masyarakat kita. Hampir di setiap daerah di Indonesia terdapat tanaman mangga, walaupun umumnya hanya berupa tanaman pekarangan rumah atau sebagai pelindung maupun sebagai tanaman sela di kebun-kebun warga, tetapi beberapa daerah seperti Indramayu, Cirebon dan Probolinggo dikenal sebagai sentra produksi mangga di Pulau Jawa.
    Mungkin sifatnya yang mudah tumbuh, berdaun rindang dan memiliki banyak varietas dengan buah yang beraneka rasa inilah yang menyebabkan populernya tanaman mangga di Indonesia.

    Dengan banyaknya masyarakat yang menanam mangga disertai minimnya penguasaan tentang teknik budidaya dan pengetahuan tentang hama dan penyakit, mengakibatkan kurang optimalnya produksi mangga di Indonesia.

    Dengan pemakaian Produk NASA yang sudah banyak teruji dan terbukti dalam Teknik budidaya tanaman dan pengendalian hama dan penyakit tanaman,baik yang berupa pemakaian Pupuk Organik Nasa ( Super Nasa,POC NASA,Power Nutrition,dll ) maupun pemakaian Pestisida organik ( Pestona,Natural Pentana,Natural Glio,dll ).Sehingga banyak membantu meningkatkan hasil panen bagi para petani,khususnya petani mangga.

    Adapun Beberapa jenis hama dan penyakit yang umumnya menyerang tanaman mangga  adalah:

    HAMA :

    Wereng Mangga ( Idiocerus clypealis, I. Niveosparsus, I. Atkinsoni)

    Serangan terjadi saat perpanjangan tunas. Nimfa dan wereng dewasa menyerang secara bersamaan dengan menghisap cairan pada bunga, sehingga kering, penyerbukan dan pembentukan buah terganggu kemudian mati. Serangan parah terjadi jika didukung cuaca panas yang lembab. Hama ini mengeluarkan cairan manis (embun madu) yang dapat mengundang tumbuh dan berkembangnya penyakit embun jelaga (sooty mold). Disamping itu, embun madu dapat menyebabkan phytotoxic pada tunas, daun dan bunga.
    Pengendaliannya :
    Dengan pengasapan.
    Menyemprotkan Produk NASA yang berupa Natural BVR dengan dosis 4 sendok makan Natural BVR / tangki semprot.Lakukan penyemprotan di sore hari.


     Penggerek Pucuk, Tip Borer ( Clumetia transversa )

    Ulat ini menggerek pucuk yang masih muda ( flush ) dan malai bunga dengan mengebor/menggerek tunas atau malai menuju ke bawah. Tunas daun atau malai bunga menjadi layu, kering akibatnya rusak dan transportasi unsur hara terhenti kemudian mati.
    Pengendalian :
    Cabang tunas terinfeksi dipotong lalu dibakar,
    pendangiran untuk mematikan pupa,
    Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % dari anjuran dinas pertanian setempat.
    Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke dalam lubang di sekitar mangga di tanamkan.
    Penyemprotan dengan  menggunakan Produk nasa yang berupa pestona + Aero-810 dengan dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari.
    Ulat Philotroctis sp

    Warna sedikit coklat (beda dengan Clumetia sp. yang warnanya hijau) sering menggerek pangkal calon malai bunga. Telur Philoctroctis sp. menetas dan dewasa menyerang tangkai buah muda (pentil). Buah muda gugur karena lapisan absisi pada tangkai buah bernanah kehitaman. Aktif pada malam hari.
    Pengendalian : Penyemprotan dengan  menggunakan Produk nasa yang berupa pestona + Aero-810 dengan dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari.
    Penggerek Buah, Seed Borer ( Noorda albizonalis )

    Hama ini menggerek buah pada bagian ujung atau tengah dan umumnya meninggalkan bekas kotoran dan sering menyebabkan buah pecah. Ulat ini langsung menggerek biji buah akibatnya buah busuk dan jatuh. Berbeda dengan Black Borer yang menggerek buah pada bagian pangkal buah. Lubang gerekan dapat sebagai sumber penyakit.
    Pengendalian :
    pembungkusan buah.
    kumpulkan buah terserang lalu dibakar.
    Penyemprotan dengan  menggunakan Produk nasa yang berupa pestona + Aero-810 dengan dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari.
    Bubuk buah mangga

    Menyerang buah sampai tunas muda. Kulit buah kelihatan normal, bila dibelah terlihat bagian dalamnya dimakan hama ini.
    Pengendalian:
    memusnahkan buah mangga yang jatuh akibat hama ini.
    Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % dari anjuran dinas pertanian setempat.
    Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanah di sekitar mangga di tanamkan.
    Bisul daun ( Procontarinia matteiana )

    Gejala: daun menjadi berbisul dan daun menjadi berwarna coklat, hijau dan kemerahan.
    Pengendalian:
    Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % dari anjuran dinas pertanian setempat.
    Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanah di sekitar mangga di tanamkan.
    Penyemprotan dengan  menggunakan Produk nasa yang berupa pestona + Aero-810 dengan dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari
    Lalat buah ( Bractocera dorsalis )

    Buah yang terserang mula-mula tampak titik hitam, di sekitar titik menjadi kuning, buah busuk serta terjadi perkembangan larva. Bersifat agravator yaitu memungkinkan serangan hama sekunder (Drosophilla sp.), jamur dan bakteri.
    Pengendalian :
    Dengan memusnahkan buah yang rusak.
    Pembungkusan buah.
    Pemasangan Produk Nasa yang berupa metilat ( Perangkap Lalat Buah ).
    Kepik mangga ( Cryptorrhynoccus gravis )

    Menyerang buah dan masuk ke dalamnya.
    Pengendalian :
    Dengan semut merah yang menyebabkan kepik tidak bertelur.
    Penyemprotan dengan  menggunakan Produk nasa yang berupa pestona + Aero-810 dengan dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari
    Tungau ( Paratetranychus yothersi , Hemitarsonemus latus )

    Tungau pertama menyerang daun mangga yang masih muda sedangkan yang kedua menyerang permukaan daun mangga bagian bawah. Keduanya menyerang rangkaian bunga.
    Pengendalian :
    Penyemprotan dengan  menggunakan Produk nasa yang berupa pestona + Aero-810 dengan dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari.
    Atau menyemprotkan Produk NASA yang berupa Natural BVR dengan dosis 4 sendok makan Natural BVR / tangki semprot.Lakukan penyemprotan di sore hari.
    Thrips ( Scirtothrips dorsalis )

    Hama ini sering disebut thrips bergaris merah karena pada segment perut yang pertama terdapat suatu garis merah. Hama ini selain menyerang daun muda juga bunga dengan menusuk dan menghisap cairan dari epidermis daun dan buah. Tempat tusukan bisa menjadi sumber penyakit. Daun kelihatan seperti terbakar, warna coklat dan menggelinting. Apabila bunga diketok-ketok dengan tangan dan dibawahnya ditaruh alas dengan kertas putih akan terlihat banyak thrips yang jatuh.
    Pengendalian :
    Tunas muda terserang dipotong lalu dibakar.
    Tangkap dengan perangkap warna kuning.
    Pemangkasan teratur.
    Penyemprotan dengan  menggunakan Produk nasa yang berupa pestona + Aero-810 dengan dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari.
    PENYAKIT :

    Gleosporium

    Penyebab : jamur Gloeosporium mangifera. Jamur ini menyebabkan bunga menjadi layu, buah busuk, daun berbintik-bintik hitam dan menggulung.
    Pengendalian:
    Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % dari anjuran dinas pertanian setempat.
    Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanah di sekitar mangga di tanamkan.
    Diplodia

    Penyebab: jamur Diplodia sp. Tumbuh di luka tanaman muda hasil okulasi.
    Pengendalian:
    Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % dari anjuran dinas pertanian setempat.
    Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanah di sekitar mangga di tanamkan
    Cendawan jelaga

    Penyebab: jamur Meliola mangifera atau jamur Capmodium mangiferum. Daun mangga yang diserang berwarna hitam seperti beledu. Warna hitam disebabkan oleh jamur yang hidup di cairan manis.
    Pengendalian:
    Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % dari anjuran dinas pertanian setempat.
    Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanah di sekitar mangga di tanamkan
    Bercak karat merah

    Penyebab: ganggang Cephaleuros sp. Menyerang daun, ranting, bunga dan tunas sehingga terbentuk bercak yang berwarna merah. Penyakit ini sangat mempengaruhi proses pembuahan.
    Pengendalian:
    Pemangkasan dahan, cabang, ranting,
    Penyemprotan dengan  menggunakan Produk nasa yang berupa pestona + Aero-810 dengan dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari.
    Atau menyemprotkan Produk NASA yang berupa Natural BVR dengan dosis 4 sendok makan Natural BVR / tangki semprot.Lakukan penyemprotan di sore hari.
    Kudis buah

    Penyebab: Elsinoe mangiferae
    Menyerang tangkai bunga, bunga, ranting dan daun.
    Gejala: adanya bercak kuning yang akan berubah menjadi abu-abu. Pembuahan tidak terjadi, bunga berjatuhan.
    Pengendalian:
    Memangkas tangkai bunga yang terserang.
    Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % dari anjuran dinas pertanian setempat.
    Penyemprotan dengan  menggunakan Produk nasa yang berupa pestona + Aero-810 dengan dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari.
    Antraknose ( Colletotrichum sp )

    Terjadi bintik-bintik hitam pada flush, daun, malai dan buah. Serangan menghebat jika terlalu lembab, banyak awan, hujan waktu masa berbunga dan waktu malam hari timbul embun yang banyak. Apabila bunganya terserang maka seluruh panenan akan gagal karena bunga menjadi rontok.
    Pengendalian :
    Pemangkasan dahan,cabang dan ranting.
    Penanaman jangan terlalu rapat.
    Bagian tanaman terserang dikumpulkan dan dibakar.
    Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % dari anjuran dinas pertanian setempat.
    Penyemprotan dengan  menggunakan Produk nasa yang berupa pestona + Aero-810 dengan dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari.
    Penyakit Blendok

    Penyebab: jamur Diplodia recifensis yang hidup di dalam lubang yang dibuat oleh kumbang Xyleborus affinis). Lubang mengeluarkan blendok (getah) yang akan berubah warna menjadi coklat atau hitam.
    Pengendalian:
    Memotong bagian yang sakit terserang penyakit.
    Penguasan produk nasa yang berupa POC NASA ke batang yang terkena penyakit blendok tersebut.Lakukan sesering mungkin.

    HAMA PADA TANAMAN KUBIS

    [HAMA PADA TANAMAN KUBIS]

    #Hama Dan Penyakit Tanaman Kubis#
    TANAMAN KUBIS

    Tanaman kubis sangat bagus tumbuh di dataran tinggi.Sehingga faktor teknik budidaya dan hama serta penyakit tanaman kubis yang mungkin masih banyak para petani kubis yang belum memahaminya,sehingga banyak petani yang enggan untuk menanamnya.Akan sedikit saya kupas mengenai hama dan penyakit tanaman kubis serta teknik penanggulangannya dengan menggunakan Pupuk Organik Nasa dan Pestisida Organik Nasa yang telah terbukti mampu membantu para petani untuk meningkatkan produksi hasil panen kubis mereka. Adapun hama dan penyakitnya sbb :

    HAMA

    Ulat tritip/ulat daun ( Plutella xylostella )

    Gejala : Ulat tritip memakan bagian bawah daun sehingga tinggal epidermis bagian atas saja. Ulatnya kecil kira-kira 5 mm berwarna hijau. Jika diganggu akan menjatuhkan diri dengan menggunakan benang. Ulat ini cepat sekali kebal terhadap satu jenis insektisida.
    Pengendalian :
    Dengan mematikan ulat tritip yang ada pada tanaman kubis.
    Untuk pencegahan lakukan penyemprotan dengan  menggunakan Produk nasa yang berupa Pestona dengan cara (pestona + Aero-810 ) dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari dan dengan interval 10 hari sekali.
    Apabila Tanaman sudah terkena hama ulat tsb lakukan penyemprotan produk nasa yang berupa Natural Vitura / Natural Virexi dengan dosis penyemprotan 3 sendok makan/ tangki 14 liter dan lakukan penyemprotan di sore hari.
    Ulat krop/jantung kubis ( Crocidoomia binotalis )

    Gejala : Sering menyerang titik tumbuh sehingga disebut sebagai ulat jantung kubis. Ulatnya kecil berwarna hijau lebih besar dari ulat tritip, jika sudah besar garis-garis coklat. Jika diganggu agak malas untuk bergerak. Berbeda dengan ulat tritip yang telurnya diletakkan secara menyebar, ulat jantung kubis meletakkan telurnya dalam satu kelompok.
    Pengendalian :
    Dengan mematikan ulat  yang ada pada tanaman kubis.
    Untuk pencegahan lakukan penyemprotan dengan  menggunakan Produk nasa yang berupa Pestona dengan cara (pestona + Aero-810 ) dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari dan dengan interval 10 hari sekali.
    Apabila Tanaman sudah terkena hama ulat tsb lakukan penyemprotan produk nasa yang berupa Natural Vitura / Natural Virexi dengan dosis penyemprotan 3 sendok makan/ tangki 14 liter dan lakukan penyemprotan di sore hari.
    Ulat Grayak ( Spodoptera Litura )

    Ulat grayak juga mau menyerang kubis.
    Pengendaliannya :
    Dengan mematikan ulat yang ada pada tanaman kubis.
    Untuk pencegahan lakukan penyemprotan dengan  menggunakan Produk nasa yang berupa Pestona dengan cara (pestona + Aero-810 ) dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari dan dengan interval 10 hari sekali.
    Apabila Tanaman sudah terkena hama ulat tsb lakukan penyemprotan produk nasa yang berupa Natural Vitura / Natural Virexi dengan dosis penyemprotan 3 sendok makan/ tangki 14 liter dan lakukan penyemprotan di sore hari.
    Ulat Tanah (Agrotis Ipsilon)

    Gejala : Ulat berwarna hitam. Gejala kerusakan yang ditimbulkan ialah terpotongnya tanaman kubis yang masih kecil.
    Pengendalian
    Membongkar tanah secara berhati-hati disekitar tanaman yang terpotong.
    Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % – 50%  dari anjuran dinas pertanian setempat.
    Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan aekitar 20gr ( 1 sendok makan ) ke lubang tanah di sekitar tanaman kubis   yang mau ditanamkan.
    Untuk pencegahan lakukan penyemprotan dengan  menggunakan Produk nasa yang berupa Pestona dengan cara (pestona + Aero-810 ) dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot. lakukan penyemprotan di sore hari dan dengan interval 10 hari sekali.
    PENYAKIT

    Akar Pekuk  ( Plasmodiophora brassicae Wor )

    Gejala :
    Adanya bintil-bintil atau kelenjar yang tidak teratur yang selanjutnya bersatu menjadi bengkakan memanjang yang mirip batang (gada)
    Rusaknya jaringan akar menyebabkan jaringan pengangkutan terganggu sehingga tanaman menjadi merana, daun-daunnya berwarna hijau kelabu, dan lebih cepat layu daripada daun yang biasa
    Pengendaliannya :
    Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % – 50%  dari anjuran dinas pertanian setempat. Serta penyemprotan Pupuk organik cair NASA yaitu POC NASA + Hormonik dengan dosis ( 5 + 1 ) tutup/tangki,lakukan penyemprotan di pagi har
    Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan aekitar 20gr ( 1 sendok makan ) ke lubang tanah di sekitar tanaman kubis  yang mau ditanamkan.
    Bercak Daun Alternaria (Alternaria brassicae) Sacc

    Gejala :
    Pada daun terdapat becak-becak kecil berwarna kelabu gelap pada daun, yang meluas dengan cepat sehingga menjadi becak bulat mencapai diameter 1 cm.
    Pada cuaca lembab tampak sebagai bulu-bulu halus kebiruan di pusat becak.
    Didalam becak terdapat cincin-cincin sepusat.Pada tangkai, batang, dan polongan (buah) becak berbentuk garis.
    Penyakit lebih banyak terdapat  pada daun-daun tua.Jika pada daun terdapat banyak becak, daun akan cepat mati sehingga produksi akan terpengaruh.
    Pengendaliannya :
    Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % – 50%  dari anjuran dinas pertanian setempat. Serta penyemprotan Pupuk organik cair NASA yaitu POC NASA + Hormonik dengan dosis ( 5 + 1 ) tutup/tangki,lakukan penyemprotan di pagi hari.
    Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan aekitar 20gr ( 1 sendok makan ) ke lubang tanah di sekitar tanaman kubis  yang mau ditanamkan.
    untuk pencegahan lakukan penyemprotan dengan  menggunakan Produk nasa yang berupa Pestona dengan cara (pestona + Aero-810 ) dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari dan dengan interval 10 hari sekali.
    Penyakit Busuk Hitam

    Gejala :
    Mula-mula di tepi daun terdapat daerah-daerah yang berwarna kuning atau pucat, yang kemudian meluas ke bagian tengah. Didaerah ini tulang-tulang daun berwarna coklat tua atau hitam dan bisa masuk ke dalam batang.
    Jaringgan helaian daun yang sakit mengering menjadi seperi selaput, dengan tulang-tulang daun berwarna hitam.
    Umumnya penyakit mulai dari daun-daun bawah dan dapat menyebabkan gugurnya daun satu per satu.
    Pengendaliannya :
    Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % – 50%  dari anjuran dinas pertanian setempat. Serta penyemprotan Pupuk organik cair NASA yaitu POC NASA + Hormonik dengan dosis ( 5 + 1 ) tutup/tangki,lakukan penyemprotan di pagi har
    Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan aekitar 20gr ( 1 sendok makan ) ke lubang tanah di sekitar tanaman kubis  yang mau ditanamkan.
    untuk pencegahan lakukan penyemprotan dengan  menggunakan Produk nasa yang berupa Pestona dengan cara (pestona + Aero-810 ) dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari dan dengan interval 10 hari sekali.
    Penyakit Busuk Basah

    Gejala :
    Gejala yang umum adalah busuk basah, berwarna coklat atau kehitaman, pada daun, batang dan umbi.
    Pada bagian terinfeksi mula-mula terjadi becak kebasahan. Becak membesar dan mengendap (melekuk), bentuknya tidak teratur, berwarna coklat tua kehitaman.
    Jika kelembaban tinggi, jaringan yang sakit tampak kebasahan, berwarna krem atau kecoklatan, dan tampak agak berbutir-butir halus.
    Disekitar bagian yang sakit terjadi pembentukan pigmen coklat tua atau hitam.
    Pengendaliannya :
    Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % – 50%  dari anjuran dinas pertanian setempat.Serta penyemprotan Pupuk organik cair NASA yaitu POC NASA + Hormonik dengan dosis ( 5 + 1 ) tutup/tangki,lakukan penyemprotan di pagi hari.
    Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan aekitar 20gr ( 1 sendok makan ) ke lubang tanah di sekitar tanaman kubis  yang mau ditanamkan.
    untuk pencegahan lakukan penyemprotan dengan  menggunakan Produk nasa yang berupa Pestona dengan cara (pestona + Aero-810 ) dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari dan dengan interval 10 hari sekali.
    Penyakit Kaki Hitam

    Gejala :
    Kanker memanjang pada pangkal batang, mula-mula berwarna coklat muda, kemudian mejadi kehitaman, yang sering dikelilingi oleh batas berwarna ungu.
    Dibagian tengah luka terdapat titik-titik hitam yang terdiri dari piknidium jamur penyebab penyakit.
    Kanker dapat meluas sehingga batang bergelang.
    Bagian dalam batang busuk kering berwarna coklat.
    Mula-mula terdapat becak warna pucat dengan batas kurang jelas yang menjadi becak bulat dengan warna kelabu ditengah.
    Daun-daun yang layu biasanya tetap bergantung pada tanaman, sedangkan daun-daun yang masih segar sering mempunyai tepai berwarna kemerahan.
    Pada tanaman penghasil benih, penyakit dapat timbul pada polongan (buah), dan biji yang terinfeksi menjadi keriput.
    Perakaran yang sakit akan rusak sedikit demi sedikit sehingga tanaman menjadi layu dan kemudian mati.
    Pengendaliannya :
    Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % – 50%  dari anjuran dinas pertanian setempat.Serta penyemprotan Pupuk organik cair NASA yaitu POC NASA + Hormonik dengan dosis ( 5 + 1 ) tutup/tangki,lakukan penyemprotan di pagi hari.
    Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan aekitar 20gr ( 1 sendok makan ) ke lubang tanah di sekitar tanaman kubis  yang mau ditanamkan.
    untuk pencegahan lakukan penyemprotan dengan  menggunakan Produk nasa yang berupa Pestona dengan cara (pestona + Aero-810 ) dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari dan dengan interval 10 hari sekali.

    HAMA PADA TANAMAN KENTANG

    [HAMA PADA TANAMAN KENTANG]

    #Hama Dan Penyakit Tanaman Kentang#
    HAMA TANAMAN KENTANG

    Kentang merupakan tanaman sayur mayur yang banyak di tanam petani untuk di daerah dataran tinggi.Namun untuk saat ini banyak para petani mengeluhkan banyaknya hama dan penyakit pada tanaman kentang  mereka.Dari segi kurangnya pengetahuan para petani indonesia tentang jenis-jenis hama dan penyakit pada tanaman kentang,serta teknik penanggulangannya menggunakan pupuk Organik NASA yang berupa pestisida organik,maka akan sedikit saya kupas tentang hama dan penyakit tanaman kentang tersebut.Adapun hama dan penyakit pada tanaman kentang sbb :

    HAMA

    Ulat grayak (Spodoptera litura)

    Gejala : ulat menyerang daun dengan memakan bagian epidermis dan jaringan hingga habis daunnya.
     Pengendalian : 
    Mekanis dengan memangkas daun yang telah ditempeli telur .
    Melakukan penyemprotan Pupuk Organik NASA yang berupa pestida organik  yaitu NATURAL VITURA atau NATURAL VIREXI + AERO-810 dengan dosis per tangki semprot 14 liter 2 sendok NATURAL VITURA atau NATURAL VIREXI  + 1/3 tutup Aero-810. Lakukan penyemprotan di sore hari.


    Kutu daun (Aphis Sp)

    Gejala: kutu daun menghisap cairan dan menginfeksi tanaman, juga dapat menularkan virus bagi tanaman kedelai.
    Pengendalian:
    Memotong dan membakar daun yang terinfeksi.
    Penyemprotan Pupuk Organik NASA yang berupa pestida organik  yaitu Natural BVR + Aero-810 dengan dosis ( 2 sdm + 1/3 tutup) / tangki semprot 14 liter.Lakukan penyemprotan di sore hari.
    Orong-orong (Gryllotalpa Sp)

    Gejala: menyerang umbi di kebun, akar, tunas muda dan tanaman muda. Akibatnya tanaman menjadi peka terhadap infeksi bakteri.
    Pengendalian:
    Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % dari anjuran dinas pertanian setempat.
    Pemakaian Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanam sebelum bibit di tanamkan.
    Hama penggerek umbi (Phtorimae poerculella)

    Gejala: pada daun yang berwarna merah tua dan terlihat adanya jalinan seperti benang yang berwarna kelabu yang merupakan materi pembungkus ulat. Umbi yang terserang bila dibelah, akan terlihat adanya lubang-lubang karena sebagian umbi telah dimakan.
    Pengendalian: Pemakaian pupuk organik nasa yang berupa pestisida alami yaitu Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanam sebelum bibit di tanamkan.
    Hama thrips ( Thrips tabaci )

    Gejala: pada daun terdapat bercak-bercak berwarna putih, selanjutnya berubah menjadi abu-abu perak dan kemudian mengering. Serangan dimulai dari ujung-ujung daun yang masih muda.
    Pengendalian:
    secara mekanis dengan cara memangkas bagian daun yang terserang.
    Penyemprotan Pupuk Organik Nasa yang berupa Natural Pentana + Aero-810 dengan dosis ( 3 + 1/3 ) tutup/ tangki 14 liter. Lakukan penyemprotan di sore hari.
     PENYAKIT

    Penyakit busuk daun ( jamur Phytopthora infestans ).

    Gejala: timbul bercak-bercak kecil berwarna hijau kelabu dan agak basah, lalu bercak-bercak ini akan berkembang dan warnanya berubah menjadi coklat sampai hitam dengan bagian tepi berwarna putih yang merupakan sporangium. Selanjutnya daun akan membusuk dan mati.
    Pengendalian:
     Pemakaian Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanam sebelum bibit di tanamkan.
    Penyemprotan pupuk organik Nasa yang berupa Pestona + Aero-810 dengan dosis ( 5 + 1/3 ) tutp/tangki semprot. Lakukan penyemprotan di sore hari.
     Penyakit layu daun

    Gejala: beberapa daun muda pada pucuk tanaman layu dan daun tua, daun bagian bawah menguning.
    Pengendalian :
    Dengan cara menjaga sanitasi kebun dan pergiliran tanaman.
    Pemakaian Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanam sebelum bibit di tanamkan.
     Penyakit busuk umbi (Jamur Colleotrichum coccodes)

    Gejala: daun menguning dan menggulung, lalu layu dan kering. Pada bagian tanaman yang berada dalam tanah terdapat bercak-bercak berwarna coklat. Infeksi akan menyebabkan akar dan umbi muda busuk.
    Pengendalian:
    Dengan cara pergiliran tanaman , sanitasi kebun dan penggunaan bibit yang baik.
    Pemakaian pupuk organik nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanam sebelum bibit di tanamkan.
     Penyakit fusarium (jamur Fusarium sp.)

    Gejala: infeksi pada umbi menyebabkan busuk umbi yang menyebabkan tanaman layu.
    Pengendalian:
    Dengan menghindari terjadinya luka pada saat penyiangan.
    Pemakaian pupuk organik Nasa yang berupa pestisida organik Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanam sebelum bibit di tanamkan.
    Penyakit bercak kering (Early Blight)

    penyebabnya adalah jamur Alternaria solani. Jamur hidup disisa tanaman sakit dan berkembang biak di daerah kering.

    Gejala: daun terinfeksi berbercak kecil yang tersebar tidak teratur, berwarna coklat tua, lalu meluas ke daun muda. Permukaan kulit umbi berbercak gelap tidak beraturan, kering, berkerut dan keras.
    Pengendalian:
    Dengan cara pergiliran tanaman , sanitasi kebun dan penggunaan bibit yang baik.
    Pemakaian pupuk organik nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanam sebelum bibit di tanamkan.
      Penyakit karena virus

    Virus yang menyerang adalah:

    Potato Leaf Roll Virus (PLRV) menyebabkan daun menggulung.
     Potato Virus X (PVX) menyebabkan mosaik laten pada daun.
    Potato Virus Y (PVY) menyebabkan mosaik atau nekrosis lokal.
    Potato Virus A (PVA) menyebabkan mosaik lunak; (5) Potato Virus M (PVM) menyebabkan mosaik menggulung.
    Potato Virus S (PVS) menyebabkan mosaik lemas .
    Gejala :

    akibat serangan, tanaman tumbuh kerdil, lurus dan pucat dengan umbi kecil-kecil/tidak menghasilkan sama sekali; daun menguning dan jaringan mati.
    Penyebaran virus dilakukan oleh peralatan pertanian, kutu daun Aphis spiraecola, A. gossypii dan Myzus persicae, kumbang Epilachna dan Coccinella dan nematoda.
    Pengendalian:

    Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % dari anjuran dinas pertanian setempat..
    Pemakaian pupuk organik nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanam sebelum bibit di tanamkan.

    PENYAKIT ATAU PARASIT PADA IKAN

    [PENYAKIT ATAU PARASIT PADA IKAN]

    #Jenis-Jenis Penyakit Atau Parasit Pada IKan#
    PENYAKIT ATAU PARASIT PADA IKAN

    Ikan merupakan termasuk salah satu kebutuhan kita dan sering kita dengar. Sehingga banyak para petani ikan membudidayakannya. Dengan demikian ikan juga tidak luput dari penyakit. Adapun Penyakit ikan berdasarkan daerah penyebarannya, penyakit atau parasit ikan dapat dibagi menjadi tiga golongan, yakni :

    Penyakit atau parasit pada kulit.
    Penyakit atau parasit pada insang
    Penyakit atau parasit pada organ dalam.
    Penyakit atau parasit pada kulit

    Sesuai penggolangannya umumnya menyerang bagian kulit ikan sehingga dengan mudah dapat dideteksi. Ikan yang terserang penyakit atau parasit pada bagian kulit biasanya menunjukkan tanda-tanda pada kulitnya terlihat menjadi pucat dan timbul lendir secara berlebihan.  Organisme yang menyerang bagian kulit dapat berasal dari golongan bakteri, virus, jamur atau lainnya. Bila disebabkan oleh jamur, maka akan terlihat bercak-bercak berwama putih, kelabu atau kehitam-hitaman pada kulit ikan. Biasanya, ikan yang mengalami serangan penyakit atau parasit pada kulitnya, akan menggosok-gosokkan badannya pada benda-benda di sekelilingnya sehingga sering kali menimbulkan luka baru yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi sekunder.

    Penyakit atau parasit  insang ikan

    Penyakit ini biasanya agak sulit untuk dideteksi secara dini. Salah satu cara yang cukup efektif untuk mengetahui adanya serangan penyakit atau parasit pada insang ini adalah mengamati pola tingkah laku ikan.

    Ciri utama ikan yang terserang organ insang :

    biasanya menunjukkan gejala sulit bernafas.
    Tutup insang akan mengembang sehingga sulit untuk ditutup dengan sempurna.
    Jika serangannya sudah meluas, lembaran-lembaran insang menjadi semakin pucat. Sering pula dijumpai adanya bintik-bintik merah pada insang yang menandakan telah terjadi pendarahan (peradangan). Jika terlihat bintik putih pada insang, kemungkinan besar disebabkan oleh serangan parasit kecil yang menempel.

    penyakit atau parasit pada organ (alat-alat ) dalamnya

    Penyakit ini biasanya menunjukkan ciri utama terjadi pembengkakan di bagian perut disertai dengan berdirinya sisik. Dapat terjadi pula bahwa ikan yang terserang organ dalamnya memiliki perut yang sangat kurus. Jika pada kotoran ikan sudah dijumpai bercak darah, ini berarti pada usus terjadi pendarahan (peradangan). Jika serangannya sudah mencapai gelembung renang biasanya keseimbangan badan ikan menjadi terganggu sehingga gerakan berenangnya jungkir balik tidak terkontrol.

    Meskipun usaha pencegahan telah dilakukan dengan sungguh-sungguh kadangkala ikan masih juga terserang penyakit maupun parasit. Hal ini mungkin disebabkan karena adanya proses pembusukan di kolam, baik terhadap kotoran hasil metabolisme maupun sisa makanan. Adanya sampah atau zat-zat buangan yang masuk ke kolam juga dapat memperburuk kondisi perairan. Padat penebaran yang terlalu tinggi, kondisi ikan yang lemah atau kualitas makanan yang kurang memenuhi persyaratan dapat juga membantu perkembangan penyakit maupun parasit. Oleh karena itulah, menjaga sanitasi wadah budidaya, menjaga kualitas dan kuantitas air, penggunaan benih bermutu serta pemberian pakan bergizi dan cukup merupakan langkah pencegahan yang perlu dilaksanakan oleh para pembudidaya ikan.

    Teknologi Pupuk Organik NASA yang berupa  TON (Tambak Organik Nusantara) adalah teknologi untuk menciptakan lingkungan hidup ikan dalam kondisi yang ideal untuk kehidupan ikan dengan jalan menjaga kualitas air, menghilangkan racun dari pembusukan bahan organik dalam air, menyuburkan pakan alami ( phytoplankton ) sehingga juga bisa mencegah merebaknya parasit penyebab penyakit ikan.

    Walaupun TON bukan sebagai obat,namun dapat mencegah perkembangan parasit penyebab penyakit ikan sehingga ikan akan bisa berkembang sesuai dengan yang diharapkan.

    Serta dengan pemakaian Produk Nasa yang lain seperti Viterna + POC Nasa + Hormonik dengan di campurkan di pakan ikan telah terbukti mampu mengurangi angka kematian pada ikan dan mempercepat pembesaran ikan serta mampu meengurangi pakan ikan hingga panen.

    PENYAKIT IKAN AIR TAWAR

    [PENYAKIT IKAN AIR TAWAR]

    #Penyakit Ikan Air Tawar Dan Cara Pengendaliannya#

    PENYAKIT IKAN

    Dunia Perikanan di indonesia bukanlah sesuatu hal baru disaat sekarang ini,apalagi di perikanan air tawar.Akan tetapi kurangnya pengetahuan petani ikan tentang penyakit dan cara pengendaliannya merupakan tumpuan dasar kurangnya hasil panen mereka.Saya coba akan mengulas sedikit tentang penyakit pada ikan air tawar dan cara pengendaliannya dengan pemakaian Pupuk Organik Nasa yang berupa TON (Tambak Organik nusantara),Viterna,POC NASA dan Hormonik yang telah terbukti mampu meminimalkan penyakit pada ikan air tawar.Adapun penyakit yang biasa menyerang ikan air tawar sbb :

    Cendawan/jamur.

    Yang berbahaya : Saprolegnia dan Achyla, selalu ada di perairan terutama yang tinggi bahan organiknya, tidak menyerang ikan sehat, tetapi pada ikan luka atau lemah. Ciri-ciri : timbul serabut putih seperti kapas di sekitar luka.
    Jika ikan sakit terlalu banyak, taburkan garam dapur 1 kg/25 m2 yang dicampur dengan cuka 1 botol dan dilarutkan dalam 5 liter air, perlakuan lebih baik dilakukan sebelum ikan terinfeksi jamur untuk mengantisipasi jika air kolam sudah tercemar oleh jamur. Mengatasi jamur juga bisa dilakukan dengan beberapa obat anti jamur misalnya PK, obat dengan merk Bendos, Q-Fish dan lain-lain.
    Bintik Putih.

    Disebabkan Ichthyophthirius multifiris. Gejalanya bintik-bintik putih pada kulit dan insang, serangan parah ditandai kulit dan insang rusak. Muncul di kolam lama tergenang. Cara mengobatinya : perbaikian sanitasi agar tidak menular. Perlakuan sederhana menaburkan garam dapur 30 g/l diulang 2 – 3 kali berturut-turut, cara lain dengan malacyte green dosis 0,1 g/m2 yang diulang hingga 2 hari sampai sembuh.
    Borok/cacar.

    Disebabkan oleh bakteri Aeromonas dan Pseudomonas. Tanda-tandanya : kerusakan hati, limpa dan daging. Gejala awal : borok di kulit. Cara mengatasinya dengan antibiotic  seperti Tetracycline, Supertetra atau Streptomycin yang dicampur dengan pakan dengan dosis 1 mg/kg pakan. Pengobatan sederhana : taburkan garam dapur 10 kg yang ditumbuk dengan daun papaya.
    Cacing.

    Jenis yang sering menyerang : Dactylogyrus dan Gyrodactylus. Yang memicu : kepadatan tinggi dan perubahan lingkungan mendadak. Gejala awal : nafsu makan turun dan sering ke permukaan air.
    Parasit itu merusak insang dan kulit. Insang mengalami luka dan pendarahan, pernapasannya terganggu. Kulit ditandai keluarnya lendir ,warna ikan pucat, lemas dan sirip menguncup.
    Ditanggulangi dengan mengganti air dalam jumlah besar. Taburkan garam dapur 40 g/m2 ke kolam. Atau merendam ikan sakit dengan larutan Kalium permanganate (PK) konsentrasi 0,01% selama 30 menit.
    Trichodina.

    Disebabkan sejenis protozoa, menyerang insang, tandanya ikan sering berputar-putar dan menggantung pada permukaan   air. Pengobatan dilakukan dengan merendam di larutan formalin dengan konsentrasi 15 – 20 ppm
    CARA PENGENDALIANNYA

    Dengan pemakaian Produk Pupuk Organik NASA yang berupa TON memang bukan bersifat sebagai obat, akan tetapi perlakuan sebelum ikan ditebarkan akan mencegah merebaknya berbagai agen penyebab penyakit tersebut. Bibit penyakit itu muncul karena  kualitas air yang jelek,  TON  akan memperbaiki kualitas air sehingga bisa mencegah merebaknya berbagai agen penyebab penyakit tersebut .Cara penggunaannya 250 gr TON campurkan dengan pupuk dasar yang biasa di pakai petani ikan saat pengolahan kolam sebelum di masukkan bibit.250 gr TON bisa di gunakan untuk lahan 400 – 500 m.
    Penggunaan Produk Pupuk Organik NASA untuk nutrisi yaitu VITERNA, POC NASA dan HORMONIK berfungsi untuk memenuhi kebutuhan gizi atau nutrisi ikan sehingga akan lebih kuat menghadapi berbagai kondisi yang tidak menguntungkan.Cara penggunaannya VITERNA,POC NASA dan HORMONIK di campur jadi 1,lalu dari larutan campuran tadi di ambil 1 tutup ( tutup viterna/poc nasa/hormonik ) campurkan dengan 1/2 liter air dan semprotkan ke 3-5 kg pakan ikan.Setelah di semprotkan merata lalu keringkan sebentar tetapi pengeringannya jangan sampai terkena sinar matahari secara langsung.

    HAMA PADA TANAMAN PADI

    [HAMA PADA TANAMAN PADI]

    #Hama dan Penyakit Tanaman Padi#



    Padi merupakan tanaman yang sangat di prioritas kan di pertanian indonesia,dikarenakan sebagai kebutuhan sehari-hari.Namun untuk saat ini banyak para petani mengeluhkan banyaknya hama dan penyakit pada tanaman padi mereka.Dari segi kurangnya pengetahuan para petani indonesia tentang jenis-jenis hama dan penyakit pada tanaman padi,serta teknik penanggulangannya,maka akan sedikit saya kupas tentang hama dan penyakit tanaman padi tersebut.Adapun hama dan penyakit pada tanaman padi sbb :

    1. Penggerek  Batang (Stem Borer)

    Penggerek batang merupakan hama paling menakutkan pada pertanaman padi, karena sering menimbulkan kerusakan berat dan kehilangan hasil yang tinggi. Di lapang, kehadiran hama ini ditandai oleh kehadiran ngengat (kupu-kupu) dan kematian tunas padi, kematian malai, dan ulat penggerek batang.

    Hama ini merusak tanaman pada semua fase tumbuh, baik pada saat pembibitan, fase anakan, maupun fase berbunga. Bila serangan terjadi pada pembibitan sampai fase anakan, hama ini disebut sundep, dan jika terjadi pada saat berbunga, disebut beluk.

    Sampai saat ini belum ada varietas yang tahan penggerek batang. Oleh karena itu gejala serangan hama ini perlu diwaspadai, terutama pada pertanaman di musim hujan. Waktu tanam yang tepat, merupakan cara yang efektif untuk menghindari serangan penggerek batang. Hindari penanaman pada musim Desember-Januari, karena suhu, kelembaban, dan curah hujan pada saat itu sangat cocok bagi perkembangan penggerek batang, sementara tanaman padi yang baru ditanam, sangat sensitif pada hama ini.

    Cara penanganannya dengan menyemprotkan pupuk organik nasa berupa pestisida alami ( Pestona  + Aero-810 ) dengan dosis ( 5 + 1/4 ) tutup/tangki,lakukan penyemprotan 1 minggu sekali di sore hari.

    2. Wereng Hijau (green leafhopper)

    Beberapa jenis dari wereng hijau diantaranya adalah Nephottetix virescens, N. nigropictus, N. cinticeps, N. malayanus. Peran wereng hijau (WH) dalam sistem pertanaman padi menjadi penting oleh karena WH merupakan vektor penyakit tungro, yang merupakan salah satu penyakit virus terpenting di Indonesia. Kemampuan WH sebagai penghambat dalam sistem pertanian padi sangat tergantung pada penyakit virus tungro.

    Sebagai hama, WH banyak ditemukan pada sistem sawah irigasi teknis, ekosistem tadah hujan, tetapi tidak lazim pada ekosistem padi gogo. WH menghisap cairan dari dalam dari dalam daun bagian pinggir, tidak menyukai pelepah, atau daun-daun bagian tengah. WH menyebabkan daun-daun padi berwarna kuning sampai kuning oranye, penurunan jumlah anakan, dan pertumbuhan tanaman yang terhambat (memendek). Pemupukan unsur nitrogen yang tinggi sangat memicu perkembangan WH.

    WH dapat di tanggulangi dengan cara menyemprotkan pupuk organik nasa berupa pestisida alami ( Pestona  + Aero-810 ) dengan dosis ( 5 + 1/4 ) tutup/tangki,lakukan penyemprotan 1 minggu sekali di sore hari.

    3.Walang sangit/rice bug Leptocorisa oratorius (Fabricius)

    Walang sangit merupakan hama yang umum merusak bulir padi pada fase pemasakan. Mekanisme merusaknya yaitu menghisap butiran gabah yang sedang mengisi. Apabila diganggu, serangga akan mempertahankan diri dengan mengeluarkan bau. Selain sebagai mekanisme mempertahankan diri, bau yang dikeluarkan juga untuk menarik walang sangit lain dari species yang sama. Walang sangat merusak tanaman ketika mencapai fase berbunga sampai matang susu. Kerusakan yang ditimbulkannya menyebabkan beras berubah warna dan mengapur, serta gabah menjadi hampa.

    Hama ini dapat dikendalikan melalui beberapa langkah, seperti :

    Mengendalikan gulma, baik yang ada di sekitar sawah maupun yang ada di sekitar pertanaman.
    Meratakan lahan dengan baik dan memupuk menggunakan pupuk organik nasa berupa super nasa + pupuk kimia ( Urea,Tsp,KCl ) secara merata agar tanaman tumbuh seragam.
    Dengan menyemprotkan pupuk organik nasa berupa pestisida alami ( Pestona  + Aero-810 ) dengan dosis ( 5 + 1/4 ) tutup/tangki,lakukan penyemprotan 1 minggu sekali di sore hari

    4.Wereng Coklat (WCK) (Nilaparvata lugens)

    Wereng coklat dapat menyebabkan daun berubah kuning oranye sebelum menjadi coklat dan mati. Dalam keadaan populasi wereng tinggi dan varietas yang ditanam rentan wereng coklat, dapat mengakibatkan tanaman seperti terbakar atau “hopperburn“. Wereng coklat juga dapat menularkan penyakit virus kerdil hampa dan virus kerdil rumput, dua penyakit yang sangat merusak.

    Ledakan WCK biasanya terjadi akibat penggunaan pestisida yang tidak tepat, penanaman varietas rentan, pemeliharaan tanaman, terutama pemupukan, yang kurang tepat, dan kondisi lingkungan yang cocok untuk WCK (lembab, panas, dan pengap).

    Pengendalian wereng coklat dapat dilakukan dengan mencegah penyebaran dan perkembangbiakan hama tersebut.  Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengendalikan hama ini adalah ;

    melakukan pemantauan secara rutin dan terjadwal yang dilakukan dengan cara mengamati areal tanaman padi dalam interval waktu tertentu (misalnya seminggu sekali), sejak awal persemaian, penanaman sampai panen.  Pemantauan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepadatan populasi wereng coklat di tiap lokasi sehingga dapat dijadikan pedoman apakah perlu dilakukan tindakan pengendalian atau tidak.  Semakin tinggi kepadatan populasi wereng coklat, semakin cepat kita harus melakukan tindakan pengendalian.
    Memusnahkan singgang (sisa tanaman) yang terserang virus kerdil rumput dan kerdil hampa dengan cara mengolah tanah sesegera mungkin setelah tanaman padi dipanen.  Dengan kita membiarkan lahan tersebut, maka kemungkinann timbulnya serangan virus akan lebih besar saat kita memulai penanaman kembali.
    Menanam padi varietas unggul tahan hama. Penanaman varietas tahan hama terbukti mampu dan efektif mengurangi serangan wereng coklat.  Penggunaan bibit padi yang merupakan  keturunan dari benih asli/bersertifikat akan membuat tanaman menjadi lebih peka/rentan terhadap serangan hama, sehingga disarankan untuk selalu menggunakan benih F-1-nya.
    Melakukan pemusnahan selektif terhadap tanaman padi yang terserang ringan.  Artinya memilih tanaman padi yang terserang dengan cara mengambilnya untuk kemudian dibuang/dibakar di tempat lain.  Bila terjadi serangan berat, maka perlu dilakukan pemusnahan (eradikasi) total.
    Dengan menyemprotkan pupuk organik nasa berupa pestisida alami ( Pestona  + Aero-810 ) dengan dosis ( 5 + 1/4 ) tutup/tangki,lakukan penyemprotan 1 minggu sekali di sore hari.

    5.Hawar Daun Bakteri (Xanthomonas campestris pv. Oryzae)

    Hawar daun bakteri (HBD) merupakan penyakit bakteri yang tersebar luas dan menurunkan hasil sampai 36 %. Penyakit terjadi pada saat musim hujan atau musim kemarau yang basah, terutama pada lahan sawah yang selalu tergenang, dan dipupuk N tinggi (> 250 kg Urea/ha).

    Penyakit HDB menghasilkan dua gejala khas, yaitu kresek dan hawar. Kresek adalah gejala yang terjadi pada tanaman berumur < 30 hari (persemaian atau yang baru pindah). Daun-daun berwarna hijau kelabu, melipat, dan menggulung. Dalam keadaan parah keadaan daun menggulung, layu, dan mati, mirip tanaman yang terserang penggerek batang atau terkena air panas (lodoh). Sementara, hawar merupakan gejala yang paling umum pada tanaman yang telah mencapai fase tumbuh anakan sampai fase pemasakan.

    Gejala diawali dengan timbulnya bercak abu-abu (kekuningan) umumnya pada tepi daun. Dalam perkembangannya gejala akan meluas, membentuk hawar, dan akhirnya daun mengering. Dalam keadaan lembab (terutama pagi hari), kelompok bakteri, berupa butiran berwarna kuning keemasan, dapat dengan mudah ditemukan pada daun-daun yang menunjukkan gejala hawar. Dengan bantuan angin, gesekkan antar daun, dan percikan air hujan, massa bakteri ini berfungsi sebagai alat penyebar penyakit HDB.

    Penyakit HDB secara efektif dikendalikan dengan :

    Menanam Bibit Dengan varietas unggul tahan lama,
    Pemakaian pupuk organik nasa berupa super nasa + pupuk kimia ( Urea,Tsp,KCl ) mulai dari sebelum tanam,
    Pengaturan air.
    Penyemprotkan pupuk organik nasa berupa pestisida alami ( Pestona  + Aero-810 ) dengan dosis ( 5 + 1/4 ) tutup/tangki,lakukan penyemprotan 1 minggu sekali di sore hari.
    Hindari penggenangan yang terus menerus, misalkan 1 hari digenangi dan 3 hari dikeringkan.
    6. Bercak Cercospora/Narrow Brown Leaf Spot (Cercospora oryzae)

    Bercak cercospora disebabkan oleh jamur Cercospora oryzae. Penyakit menyebabkan kerusakan yang serius pada pertanaman dilahan yang kurang subur. Penyakit dikendalikan oleh pemupukan berimbang yaitu pemakaian Pupuk organik nasa berupa super nasa + pupuk kimia ( urea,Tsp,KCl ) sesuai anjuran pemupukan.

    7. Blas /blast (Pyicularia grisea)

    Semula penyakit blas dikenal sebagai salah satu kendala utama pada padi gogo. Tetapi sejak akhir 1980-an, penyakit ini juga sudah terdapat pada sawah beririgasi. Penyakit yang mampu menurunkan hasil yang sangat besar ini disebabkan oleh jamur patogen Pycularia grisae.

    Penyakit blas menimbulkan dua gejala khas, yaitu blas daun dan blas leher. Blas daun merupakan bercak coklat kehitaman, berbentuk belah ketupat,  dengan pusat bercak berwarna putih. Sedangkan blas leher berupa bercak coklat kehitaman pada pangkal leher yang dapat mengakibatkan leher malai tidak mampu menopang malai dan patah. Kemampuan patogen membentuk strain dengan cepat menyebabkan pengendalian penyakit ini sangat sulit.

    Penyakit ini dikendalikan melalui :

    penanaman varietas tahan secara bergantian untuk mengantisipasi perubahan ras blas yang sangat cepat.
    pemakaian Pupuk organik nasa berupa super nasa + pupuk kimia ( urea,Tsp,KCl ) sesuai anjuran pemupukan.
    Penanaman dalam waktu yang tepat dan perlakuan benih yang bagus.
    Menyemprotkan pupuk organik nasa berupa pestisida alami ( Pestona  + Aero-810 ) dengan dosis ( 5 + 1/4 ) tutup/tangki,lakukan penyemprotan 1 minggu sekali di sore hari.