f March 2015 ~ DISTRIBUTOR PUSAT PT. NATURAL NUSANTARA YOGYAKARTA

Pages

Teknologi NASA

Produk Pertanian, Pestisida Organik, Peternakan , Perikanan.

PRODUK PETERNAKAN DAN PERIKANAN

" Biaya Murah tetapi tidak murahan, Hasil Bobot lebih melimpah, Yaaaa... Nasa Obatnya "

Contact kami Distributor NASA

" MEMBANGUN NEGRI INI DENGAN SISTEM PERTANIAN ORGANIK "

PRODUK KESEHATAN NASA

" Hidup Sehat, Alami Berkualitas. "

TIM NASA MEMBERIKAN PENYULUHAN

Penyuluhan kepada Petani Padi kendari-sulawesi Tenggara.

Tuesday 31 March 2015

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK TANAH ORGANIK

Bahan Organik Tanah

Bahan organik adalah bagian dari tanah yang merupakan suatu sistem kompleks dan dinamis, yang bersumber dari sisa tanaman dan atau binatang yang terdapat di dalam tanah yang terus menerus mengalami perubahan bentuk, karena dipengaruhi oleh faktor biologi, fisika, dan kimia (Kononova, 1961). Menurut Stevenson (1994), bahan organik tanah adalah semua jenis senyawa organik yang terdapat di dalam tanah, termasuk serasah, fraksi bahan organik ringan, biomassa mikroorganisme, bahan organik terlarut di dalam air, dan bahan organik yang stabil atau humus.

Bahan organik memiliki peran penting dalam menentukan kemampuan tanah untuk mendukung tanaman, sehingga jika kadar bahan organik tanah menurun, kemampuan tanah dalam mendukung produktivitas tanaman juga menurun. Menurunnya kadar bahan organik merupakan salah satu bentuk kerusakan tanah yang umum terjadi. Kerusakan tanah merupakan masalah penting bagi negara berkembang karena intensitasnya yang cenderung meningkat sehingga tercipta tanah-tanah rusak yang jumlah maupun intensitasnya meningkat. Kerusakan tanah secara garis besar dapat digolongkan menjadi tiga kelompok utama, yaitu kerusakan sifat kimia, fisika dan biologi tanah. Kerusakan kimia tanah dapat terjadi karena proses pemasaman tanah, akumulasi garam-garam (salinisasi), tercemar logam berat, dan tercemar senyawa-senyawa organik dan xenobiotik seperti pestisida atau tumpahan minyak bumi (Djajakirana, 2001).

Terjadinya pemasaman tanah dapat diakibatkan penggunaan pupuk nitrogen buatan secara terus menerus dalam jumlah besar (Brady, 1990). Kerusakan tanah secara fisik dapat diakibatkan karena kerusakan struktur tanah yang dapat menimbulkan pemadatan tanah. Kerusakan struktur tanah ini dapat terjadi akibat pengolahan tanah yang salah atau penggunaan pupuk kimia secara terus menerus. Kerusakan biologi ditandai oleh penyusutan populasi maupun berkurangnya biodiversitas organisme tanah, dan terjadi biasanya bukan kerusakan sendiri, melainkan akibat dari kerusakan lain (fisik dan atau kimia). Sebagai contoh penggunaan pupuk nitrogen (dalam bentuk ammonium sulfat dan sulfur coated urea) yang terus menerus selama 20 tahun dapat menyebabkan pemasaman tanah sehingga populasi cacing tanah akan turun dengan drastis (Ma et al., 1990).

Kehilangan unsur hara dari daerah perakaran juga merupakan fenomena umum pada sistem pertanian dengan masukan rendah. Pemiskinan hara terjadi utamanya pada praktek pertanian di lahan yang miskin atau agak kurang subur tanpa dibarengi dengan pemberian masukan pupuk buatan maupun pupuk organik yang memadai. Termasuk dalam kelompok ini adalah kehilangan bahan organik yang lebih cepat dari penambahannya pada lapisan atas. Dengan demikian terjadi ketidakseimbangan masukan bahan organik dengan kehilangan yang terjadi melalui dekomposisi yang berdampak pada penurunan kadar bahan organik dalam tanah. Tanah-tanah yang sudah mengalami kerusakan akan sulit mendukung pertumbuhan tanaman. Sifat-sifat tanah yang sudah rusak memerlukan perbaikan agar tanaman dapat tumbuh dan berproduksi kembali secara optimal.

Penyediaan hara bagi tanaman dapat dilakukan dengan penambahan pupuk baik organik maupun anorganik. Pupuk anorganik dapat menyediakan hara dengan cepat. Namun apabila hal ini dilakukan terus menerus akan menimbulkan kerusakan tanah. Hal ini tentu saja tidak menguntungkan bagi pertanian yang berkelanjutan. Meningkatnya kemasaman tanah akan mengakibatkan ketersediaan hara dalam tanah yang semakin berkurang dan dapat mengurangi umur produktif tanaman. Menurut Lal (1995), pengelolaan tanah yang berkelanjutan berarti suatu upaya pemanfaatan tanah melalui pengendalian masukan dalam suatu proses untuk memperoleh produktivitas tinggi secara berkelanjutan, meningkatkan kualitas tanah, serta memperbaiki karakteristik lingkungan. Dengan demikian diharapkan kerusakan tanah dapat ditekan seminimal mungkin sampai batas yang dapat ditoleransi, sehingga sumberdaya tersebut dapat dipergunakan secara lestari dan dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang.

TEKNIS BUDIDAYA JAMUR KUPING DENGAN MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK

BUDIDAYA JAMU KUPING


PENDAHULUAN

Jamur kuping atau biasa disebut sebagai “lember” oleh orang dari Sunda dapat menjadi semacam jamur yang tumbuh di sisa-sisa tumbuhan yang tersisa atau kayu lembab. Jamur Kuping disebut sebagai sebagai tumbuhan berdaun yang lebar seperti telinga manusia (telinga). Ada empat  jenis jamur kuping, yaitu :
  1. Auricularia auricula – Judae (tubuh buah lebar dan tebal)
  2. Auricularia polytricha (tubuh buah kecil dan tebal)
  3. Auricularia cornea (seperti Auricularia auricula)
  4. Auricularia fuscosuccinea (seperti Auricularia polytricha)
Beberapa nama setempat/lokal jamur kuping yang sering didengar :
  1. Indonesia : jamur kuping, supa lember (sunda), kuping lowo (Jawa), kuping tikus, dan lain-lain.
  2. Cina/Taiwan/Vietnam: mouleh, Yung-ngo, Muk-ngo, Mu-er , Mo –er
  3. Jepang: Kikurage, Mokurage, Senji, Arage.
  4. Hongkong/Singapura: Mouleh, Jew’s ear-fungi
  5. Amerika Serikat: Tree-ear, Jew’s ear-fungi, Gelatinous fungi.
Warna tubuh buah pada umumnya hitam atau coklat kehitaman akan tetapi adapula yang memiliki warna coklat tua. Yang paling memiliki nilai bisnis yang tinggi adalah warna coklat pada bagian atas tubuh buah dan warna hitam pada bagian bawah tubuh buah, serta ukuran tubuh buah kecil.

Siklus hidup jamur kuping seperti halnya jamur tiram maupun shiitake meliputi; tubuh buah sudah tua menghasilkan spora yang berbentuk kecil, ringan dan berjumlah banyak. Selanjutnya spora tersebut jatuh pada tempat yang sesuai dengan persyaratan hisupnya seperti kayu mati atau bahan berselulosa dan dalam kondisi lembab, maka spora tersebut akan berkecambah membentuk miselia dengan tingkatan :
  1. Miselai primer yang tumbuh terus membanyak dan meluas.
  2. Miselai sekunder yang membentuk primordial (penebalan miselia pada bagian permukaan miselia sekunder dengan diameter 0,1 cm).
  3. Dari primordial akan tumbuh dan berbentuk kuncup tubuh buah pada tingkat awal yang semakin lama semakin membesar (3-5 hari)
  4. Dari primordia tersebut akan tumbuh tubuh buah jamur berbentuk melebar, serta pada saat tua akan dipanen.
Jamur kuping merupakan salah satu konsumsi jamur yang memiliki sifat saat dikeringkan lama, kemudian direndam dengan air dalam waktu relatif singkat akan kembali seperti bentuk dan ukuran segarnya. Jamur kuping telah dijadikan sebagai bahan berbagai masakan seperti Sayur kimlo, nasi goreng jamur, tauco jamur, sukiyaki, dan bakmi jamur dengan rasa yang lezat dan tekstur lunak yang terasa segar dan kering.

Agrobisnis jamur memiliki prospek cerah untuk dikembangkan ke skala agroindustri dikarenakan agroindustri ini tidak menggunakan lahan yang tidak terlalu luas, bahan baku untuk penanaman jamur dalam bentuk limbah seperti serbuk gergaji, bekatul, serpihan kayu, waktu tanam dari bibit hingga pemanenean sangat singkat, harga jual jamur tinggi, dan aspek nilia gizi tinggi untuk kesehatan dan pengobatan. Selain aman dikonsumsi, bersifat non kolesterol, dan berkhasiat sebagai obat dan penawar racun yang dihasilkan dari lendir jamur kuping.

Budidaya jamur kuping meliputi tahap proses pembuatan bibit dan proses produksi jamur. Budi daya jamur kuping dapat dilakukan dibatang-batang kayu dengan perlakuan tertentu agar tumbuh dengan baik. Perkembangan teknik budi daya jamur kuping dengan menggunakan serbuk kayu atau serbuk gergajian. Cara ini menguntungkan karena petani dapat menambahkan nutrisi kedalam media tanam sehingga pertumbuhan jamur menjadi optimal.

Setelah menuyeleksi jamur yang akan dibudidayakan, langkah budi daya dimulai dengan pembuatan bibit jamur pada media tanam. Tahap berikutnya adalah pemeliharaan jamur selama proses budi daya, panen jamur, penanganan paspapanen dan pemasaran. Agar hasilnya maksimal, setiap tahapan harus dilakukan dengan baik termasuk penyiapan media tanam. Untuk media tanam bisa digunakan batang atau serbuk kayu.

Manfaat & Kandungan Jamur Kuping

Dari segi gastronomik ataupun organoleptik ( rasa, aroma dan penampilan), jamur kuping kurang menarik bila dihidangkan sebagai bahan makanan. Namun jamur kuping sudah dikenal dekat sebatai ahan makanan yang memiliki khasiat sebagai obat dan penawar racun.

Lendir yang dihasilkan jamur kuping selama dimasak dapat menjadi pengental. Lendir jamur kuping dapat menonaktifkan atau menetralkan kolesterol. Jamur kuping dapat dibedakan berdasarkan bentuk, ketebalan, dan warnanya. Jamur kuping ang mempunyai bentuk tubuh buah kecil (sering disebut jamur kuping tikus) digemari oleh konsumen karena waranya lebih muda, dan rasanya sesuai dengan selera. Jamur kuping yang tubuh buahnya melebar (jamur kuping gajah) rasanya sedikit kenyal atau alot sehingga kurang disenangi karena harus diiris kecil-kecil bila akan dimasak. Jamur kuping selain untuk ramuan makanan juga unuk pengobatan. Untuk mengurangi panas dalam, mengurangi rasa sakit pada kulit akibat luka bakar.

Kandungan nutrisi jamur kuping terdiri kadar air 89,1, protein 4,2, lemak 8,3, karbohidrat total 82,8, serat 19,8, abu 4,7 dan nilai energi 351. Jamur kuping dipanaskan, maka lendir yang dihasilkan oleh masyarakat dan tabib pengobatan memiliki khasiat :
  • Penangkar / penon-aktif racun baik dalam bentuk racun nabati, racun residu pestisida, bakhan sampai ke racun berbentuk logam berat. Hampir semua ramuan masakan Cina, jamur kuping selalu ditambahkan untuk tujuan menonaktifkan racun yang terbawa dalam makanan.
  • Kandungan senyawa dalam lendir jamur kuping, efektif untuk menghambat pertumbuhan carcinoma dan sarcoma (kanker) sampai 80 – 90%. Berfungsi juga untuk antikoagulan bahkan menghambat penggumpalan darah.
  • Lendir jamur kuping dapat meghambat dan mencegah penggumpalan darah.
Manfaat jamur kuping untuk pengobatan penyakit antara lain:
  • Darah tinggi/pembuluh darah mengeras akibat penggumpalan darah: 3 gram jamur kuping kering, rendam semalam dan buang airnya hingga tinggal jamur basah, tempatkan dalam rantang, tambahkan air bersih dikusus hingga lunak, tambahkan gula batu secukupnya dimakan secukupnya sehari sekali.
  • Kurang darah dengan memasak jamur kuping 30 gram, ditambah 30 gram buah kurma, ditambah air bersih 5 gelas diminum dimasak sampai airnya tersisa 1 gelas. Hal diatas juga dapat diterapkan untk mengobati sakit wasir/ ambeian.
  • Datang bulan tidak lancar dan memperlancar buang air besar. Jamur kuping dimasak bersama bahan-bahan lain seperti sayuran.

Masa Panen Jamur Kuping

Budidaya dengan log tanam asal serbuk gergajian kayu memerlukahnn waktu sekitar 3 bulan hingga panen, sementara dengan log tanam asal batang kau dapat lebih dari 5 bulan, tetapi hasil dari log kau cenderung digemari dengan harga lebih mahal. Masa panen untuk log tanam berbentuk ‘kantung lplastik’ dapat mencapai 1 – 2 bulan terus menerus dengan intergval waktu 1 – 2 minggu hingga semua bagian dari log tanam ditumbuhi jamur. Sementara masa panen untuk log kayu umumnya lebih dari 4 bulan baru akan nampak, serta pertumbuhan ini akan terus menerus berlangsung sampai 3-4 bulan jika lingkungan log tanam dan tempatnya dipelihara diatur secara baik.

Aspek Pemasaran Jamur Kuping

Baik dalam keadaan segar (umumnya hasil panen dari alam) atau dalam keadaan kering (hasil budidaya) harga jamur kuping lebih mahal kalau dibandingkan dengan harga jamur lain seperti tiram maupun merang. Jenis jamur kuping yang paling banyak dijual dilingkungan toko boat cina atau shinshe yang memiliki bentuk kecil atau bertubuh buah tipis dalam keadaan kering, umumnya berasal dari Taiwan atau daratan Cina yang disebut Mouleh.

Secara umum, pangsa pasar di dunia, jamur kuping menduduki tempat paling bawah disamping jamur kancing, jamur shiitake, jamur merang dan sebagainya. Di Pangsa pasar Asia, terutama di kawasan Cina, Hongkong, Singapura, Malaysia dan sebagainya dimana penduduk etnis Cina banyak berdiam, pangsa pasar jamur kuping sangat tinggi terutama dalam bentuk kering.

Bahkan di Indonesia, dengan penduduk asal Cina cukup banyak, kebutuhan jamur kuping masih harus didatangkan dari RRC, Thailand, Vietnam dan sebagainya dalam bentuk kering. Serta yang masih segar, pada umumnya masih merupakan hasil alam pada permulaan musim hujan atau menjelang musim kemarau, karena pada musim tersebut, jamur kuping banyak didapatkan tumbuh pada batang kayu kering di hutan.

Budidaya Jamur Kuping dengan Produk NASA

Peluang Usaha Jamur Kuping sekarang makin merebak. Sekarang muncul budidaya Jamur Kuping dengan Metode suntik. Bagaimana caranya?

Cukup menyuntikan di tengah baglog atau medianya dengan kombinasi nutrisi dan zat pengatur tumbuh dari bahan organik. Setiap baglog cukup 5 ml dengan interval 1 minggu sekali. Sebagai Nutrisi menggunakan POC Nasa dan zat pengaturya dia memakai Hormonik. Dengan takaran 300 cc POC Nasa dan 10 cc Hormonik dalam 10 liter air.

Metode ini bisa meningkatkan hasil panen tiap hari dengan tingkat produksi 8 – 12 kg / 1000 baglog. Biasanya tanpa metode ini produksi 8 Kg / 1000 baglog diperoleh dalam waktu 3 hari. Jamur lebih tebal dan tidak cepat layu. Pengeluaran tambahan untuk metode ini adalah pembelian nutrisi tersebut. Untuk 1000 baglog dia menghabiskan biaya membeli POC Nasa dan Hormonik

kurang lebih Rp 52.000 /paket / Bulan.Satu siklus 5 -6 Bulan dia menghabiskan 5 paket per 1000 baglog.

UNTUK PEMESANAN PRODUK NASA BISA HUBUNGI

DISTRIBUTOR PUSAT NASA : CECEP ADI SETIAWAN,  SP

TELKOMSEL  0852-0147-8485
INDOSAT      0857-9915-2128

BBM : 5B9E47F6

Saturday 28 March 2015

MENGAPA PANGKAL LADA MEMBUSUK

MENGATASI PANGKAL LADA MEMBUSUK

busuk pangkal lada
PENDAHULUAN

Setelah Perang Dunia ke -2, Lada Indonesia termasuk penghasil lada terbesar dunia,  saat ini produksinya tersaingi oleh Vietnam yang hampir 2 kalinya. Produktivitas tanaman  yang rendah dan produksi yang rendah memicu penurunan lada ini ditambah hadirnya penyakit penyakit yang sekarang menjadi penyebab utama hamper di semua kebun lada di Indonesia.

Pemahaman tentang pupuk organik di kalangan petani lada yang belum popular ditambah pola budidaya dengan teknologi organik yang masih perlu dilakukan pendampingan.

Intensitas penyakit Busuk Pangkal Batang LadaBPBL ) yang disebabkan jamur pathogen Phytophthora capsici bertambah seiring dengan perubahan cuaca yang ekstrem, yang sering terjadi beberapa waktu ini. Dari hasil penelitian serangan BPBL ini berkembang  pada  lingkungan gulma yang  banyak dibanding dengan  gulma sedikit.

Pada tanaman lada dikenal dua penyakit utama yang menyebabkan layu diantaranya layu cepat dan layu lambat. Namun, justru penyakit layu cepat atau yang dikenal BPBL ini yang lebih banyak merusak tanaman lada. Penyakit Busuk Pangkal Batang Lada ini disebabkan oleh jamur patogen Phytophthora capsici. Kadang, petani seringkali terkecoh dan sulit membedakan gejala antara penyakit layu lambat dengan layu cepat tersebut. Padahal identifikasi gejala ini merupakan bagian penting dalam menentukan penyakit yang menyerang tanaman lada. Dan hal ini sangat mempengaruhi bagaimana cara dan strategi pengendaliannya. Gejala layu akibat serangan patogen busuk pangkal batang biasanya nampak seperti tanaman kekeringan, sedangkan akibat penyakit kuning, ditunjukkan dengan daun menggantung kaku dan makin lama makin mengarah ke batang tanaman.

PENCEGAHAN

Pencegahan yang sebaiknya dilakukan adalah dengan kebersihan kebun dan pemangkasan tanaman naungan agar sinar matahari dapat masuk dan menghambat perkembangan jamur penyebab BPBL.


busuk pangkal lada glio
Pestisida organik yang ramah lingkungan dan saat ini masih yang terbaik di Indonesia adalah dengan aplikasi GLIO, untuk pencegahan pemakaian 1 kotak GLIO untuk 40 – 50 batang namun bila untuk pengobatan untuk 2- 30 batang dengan interval yang agak rapat.

Pestisida organik yang mengarah pada fungisida organik ini adalah produk andalah dari PT NATURAL NUSANTARA yang sudah mendapatkan sertifikasi nasional. Dan fungisida organik ini dapat mengatasi JAP pada karet, busuk buah pada tanaman kakao dan lainnya.

KOMPOSISI PAKAN ITIK PETELUR YANG TEPAT

KOMPOSISI PAKAN ITIK / BEBEK

PENDAHULUAN
komposisi pakan bebek itik
Peran atau kontribusi pakan terhadap keberhasilan usaha ternak atau budidaya bebek petelur memang hanya sekitar 30% saja. Namun demikian kesalahan dalam penerapan akan membawa dampak kerugian yang cukup besar pada budidaya itik tersebut.



Untuk itu pengetahuan mengenai formulasi atau komposisi pakan ternak bebek atau ternak itik akan sangat bermanfaat.

Masa Grower

Berikut ini adalah komposisi pakan bebek masa grower (usia 2-5 bulan) :
Jumlah pemberian pakan berkisar 88 – 120 gram per ekor/hari sesuai dengan tingkatan umur. Sebagai patokan adalah jumlah protein kasar sekitar 16-20%, dan energi metabolis 2900 Kkal/kg.
  1. Jagung 20%, dedak 20%, menir 15%, kedelai 15%, bungkil kelapa 5%, tepung ikan 10%, tepung darah 10% dan tepung tulang 5%

  2. Jagung atau dedak atau menir 50%, kacang tanah, bungkil kelapa atau kacang kedelai 15%, cacahan ikan teri atau bekicot 25%, mineral 5%, dan sisanya adalah campuran vit B12, premix dan daun singkong

  3. Jagung giling 45%, bekatul 15%, bungkil kelapa 5%, kedelai 15%, tepung daun lamtoro 5%, tepung ikan 10% rumput kering 2%, tepung kerang 2%, tepung tulang 1% dan sedikir garam

  4. Jagung 20%, konsentrat 10%, bekatul 60%, dan eceng gondok 10%

Layer

Sedangkan komposisi pakan itik untuk layer (usia 5 bl ke atas) adalah sebagai berikut :
Jumlah pemberian minimal 150 gram per ekor/hari. Di sini juga sangat dibutuhkan tambahan pakan berupa hijauan segar dan mineral yang cukup. Sebagai patokannya adalah jumlah protein kasar 15-18% dan energi metabolis 2900 Kkal/kg.
  1. Bekatul 15%, beras merah 30%, jagung giling 10% kacang hijau giling 12%, tepung ikan 20%, kedelai giling 3%, bungkil kelapa 5% tepung tulang 4,5% dan garam 0,5%
  2. Bekatul 6 kg, konsentrat itik layer 3 kg, dan jagung 6 kg
  3. Bekatul 6 kg, konsentrat itik layer 1,5 kg, ketam cincang 1,5-2 kg, dan jagung giling 6 kg
  4. Dedak kasar 25%, jagung giling 25%, kacang kedelai giling 15%, bekicot cincang 15%, tepung ikan 10%, garam 5% dan tepung daun singkong 5%
  5. Bekatul 5 kg, nasi kering 7 kg, ece 1 kg, cacahan ikan pirik 15 kg
  6. Bekatul 2,6 kg, bekatul 8,3 kg, dan ikan pirik giling 10,6 kg
  7. Bekatul 6 kg, nasi kering 6 kg, konsentrat itik layer 4 kg, ikan kecil 12 kg
  8. Bekatul 6 kg, menir 6 kg, ikan rucah 8 kg
  9. Bekatul 4.8-5 kg, menir 4 kg, konsentrat itik layer 3 kg dan ikan rucah 2 kg
  10. Bekatul/dedak dan konsentrat itik layer dengan perbandingan (6:1)
  11. Nasi kering : jagung : konsentrat itik layer dengan perbandingan (4:1:1)
  12. Bekatul : konsetrat itik layer dengan perbandingan (4:1)
  13. Konsentrat itik layer : konsentrat ayam petelur : dedak dengan perbandingan (2:5:8)
  14. Konsentrat itik layer 60%, jagung 15%, kremis 15%, dan eceng gondok 10%
  15. Bekatul 60%, jagung 20%, dan konsentrat itik layer 20%
  16. Bekatul 2.5 kg, konsetrat itik layer 1,5 kg, gandum 8 kg, dan hijauan 0.7-1 kg

Perlu diketahui bersama bahwa kestabilan dan produktivitas itik sangat ditentukan oleh ketepatan dalam pemberian jumlah pakan yang meliputi kandungan nutrisi dan kualitas pakan.

Seperti disebutkan di atas, kecukupan mineral yang tinggi akan sangat berpengaruh pada hasil budidaya itik petelur. Untuk itu pemberian nutrisi tambahan berupa Viterna Plus dan POC Nasa dalam komposisi pakan itik sangat dibutuhkan untuk mendukung peningkatan produktivitas hasil telur bebek.

viterna untuk vitamin itik bebek
Berikan Viterna Plus dan POC Nasa minimal sehari 2 kali untuk meningkatkan produksi telur itik tersebut. Cara aplikasinya adalah : Campurkan 1 botol Viterna Plus dan 1 botol POC Nasa menjadi satu larutan yang tercampur secara merata dalam sebuah wadah khusus atau jerigen.



poc nasa untuk suplemen itik bebek
Lalu ambil ukuran 10 cc atau sekitar 1 tutup untuk campuran 10 liter air minum. Berikan sebagai air minum atau dan campuran/pembasah pakan itik tersebut.





Hasilnya produktivitas telur itik yang Anda budidayakan akan meningkat dahsyat. Buktikan.

UNTUK PEMESANAN PRODUK NASA BISA HUBUNGI

DISTRIBUTOR PUSAT NASA : CECEP ADI SETIAWAN,  SP

TELKOMSEL  0852-0147-8485
INDOSAT      0857-9915-2128

BBM : 5B9E47F6

BUDIDAYA IKAN KERAPU

TEKNIS BUDIDAYA IKAN KERAPU


ikan kerapu budidaya

PENDAHULUAN

Salah satu jenis ikan yang mempunyai potensi untuk dibudidayakan adalah jenis ikan kerapu tikus (Cromileptes altivalis) karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi dengan harga Rp.100.000,- - Rp.150.000,- per kilogram bagi ikan kerapu tikus hidup berukuran di atas 300 gram di tingkat pedagang pengumpul.

LOKASI

Pemilihan lokasi untuk budidaya ikan kerapu memegang peranan yang sangat penting. Permilihan lokasi yang tepat akan mendukung kesinambungan usaha dan target produksi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih lokasi untuk budidaya ikan kerapu ini adalah faktor resiko seperti keadaan angin dan gelombang, kedalaman perairan, bebas dari bahan pencemar, tidak mengganggu alur pelayaran; faktor kenyamanan seperti dekat dengan prasarana perhubungan darat, pelelangan ikan (sumber pakan), dan pemasok sarana Dan prasarana yang diperlukan (listrik, telpon), dan faktor hidrografi seperti selain harus jernih, bebas dari bahan pencemaran dan bebas dari arus balik, Dan perairannya harus memiliki sifat fisik dan kimia tertentu (kadar garam, oksigen terlarut).

ANALISIS PRODUKSI

Kerapu merupakan jenis ikan demersal yang suka hidup di perairan karang, di antara celah-celah karang atau di dalam gua di dasar perairan. Ikan karnivora yang tergolong kurang aktif ini relatif mudah dibudidayakan, karena mempunyai daya adaptasi yang tinggi. Untuk memenuhi permintaan akan ikan kerapu yang terus meningkat, tidak dapat dipenuhi dari hasil penangkapan sehingga usaha budidaya merupakan salah satu peluang usaha yang masih sangat terbuka luas.

Dikenal 3 jenis ikan kerapu, yaitu kerapu tikus, kerapu macan, dan kerapu lumpur yang telah tersedia dan dikuasai teknologinya. Dari ketiga jenis ikan kerapu di atas, untuk pengembangan di Kabupaten Kupang ini disarankan jenis ikan kerapu tikus (Cromileptes altivelis). Hal ini karena harga per kilogramnya jauh lebih mahal dibandingkan dengan kedua jenis kerapu lainnya. Di Indonesia, kerapu tikus ini dikenal juga sebagai kerapu bebek atau di dunia perdagangan internsional mendapat julukan sebagai panther fish karena di sekujur tubuhnya dihiasi bintik-bintik kecil bulat berwarna hitam.

Penyebaran dan Habitat

Daerah penyebaran kerapu tikus di mulai dari Afrika Timur sampai Pasifik Barat Daya. Di Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru, dan Ambon. Salah satu indikator adanya kerapu adalah perairan karang. Indonesia memiliki perairan karang yang cukup luas sehingga potensi sumberdaya ikan kerapunya sangat besar.Dalam siklus hidupnya, pada umumnya kerapu muda hidup di perairan karang pantai dengan kedalaman 0,5 – 3 m, selanjutnya menginjak dewasa beruaya ke perairan yang lebih dalam antara 7 – 40 m. Telur dan larvanya bersifat pelagis, sedangkan kerapu muda dan dewasa bersifat demersal. Habitat favorit larva dan kerapu tikus muda adalah perairan pantai dengan dasar pasir berkarang yang banyak ditumbuhi padang lamun.Parameter-parameter ekonlogis yang cocok untuk pertumbuhan ikan kerapu yaitu temperatur antara 24 – 310C, salinitas antara 30-33 ppt, kandungan oksigen terlarut > 3,5 ppm dan pH antara 7,8 – 8. Perairan dengan kondisi seperti ini, pada umumnya terdapat di perairan terumbu karang.

Proses Budidaya Ikan Kerapu

Budidaya ikan kerapu tikus ini, dapat dilakukan dengan menggunakan bak semen atau pun dengan menggunakan Keramba Jaring Apung (KJA). Untuk keperluan studi ini, dipilih budidaya dengan menggunakan KJA. Budidaya ikan kerapu dalam KJA akan berhasil dengan baik (tumbuh cepat Dan kelangsungan hidup tinggi) apabila pemilihan jenis ikan yang dibudidayakan, ukuran benih yang ditebar dan kepadatan tebaran sesuai.

Pemilihan Benih

Kriteria benih kerapu yang baik, adalah : ukurannya seragam, bebas penyakit, gerakan berenang tenang serta tidak membuat gerakan yang tidakberaturan atau gelisah tetapi akan bergerak aktif bila ditangkap, respon terhadap pakan baik, warna sisik cerah, mata terang, sisik dan sirip lengkap serta tidak cacat tubuh.

Penebaran Benih

Proses penebaran benih sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup benih. Sebelum ditebarkan, perlu diadaptasikan terlebih dahulu panda kondisi lingkungan budidaya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam adaptasi ini, adalah :
  1. waktu penebaran (sebaikanya pagi atau sore hari, atau saat cuaca teduh)
  2. sifat kanibalisme yang cenderung meningkat panda kepadatan yang tinggi
  3. aklimatisasi, terutama suhu dan salinitas.

Pendederan

Benih ikan kerapu ukuran panjang 4 – 5 cm dari hasil tangkapan maupun dari hasil pembenihan, didederkan terlebih dahulu dalam jaring nylon berukuran 1,5x3x3 m dengan kepadatan ± 500 ekor. Sebulan kemudian, dilakuan grading (pemilahan ukuran) dan pergantian jaring. Ukuran jaringnya tetap, hanya kepadatannya 250 ekor per jaring sampai mencapai ukuran glondongan (20 – 25 cm atau 100 gram). Setelah itu dipindahkan ke jaring besar ukuran 3x3x3 m dengan kepadatan optimum 500 ekor untuk kemudian dipindahkan ke dalam keramba pembesaran sampai mencapai ukuran konsumsi (500 gram).

Pakan dan Pemberiannya

Biaya pakan merupakan biaya operasional terbesar dalam budidaya ikan kerapu dalam KJA. Oleh karena itu, pemilihan jenis pakan harus benar-benar tepat dengan mempertimbangkan kualitas nutrisi, selera ikan dan harganya. Pemberian pakan diusahakan untuk ditebar seluas mungkin, sehingga setiap ikan memperoleh kesempatan yang sama untuk mendapatkan pakan. Pada tahap pendederan, pakan diberikan secara ad libitum (sampai kenyang). Sedangkan untuk pembesaran adalah 8-10% dari total berat badan per hari. Pemberian pakan sebaiknya pada pagi dan sore hari. Pakan alami dari ikan kerapu adalah ikan rucah (potongan ikan) dari jenis ikan tanjan, tembang, dan lemuru. Benih kerapu yang baru ditebar dapat diberi pakan pelet komersial. Untuk jumlah 1000 ekor ikan dapat diberikan 100 gram pelet per hari. Setelah ± 3-4 hari, pelet dapat dicampur dengan ikan rucah. Produk NASA yang dapat digunakan adalah Viterna dan POC NASA, kedua produk ini dicampur terlebih dahulu menjadi satu.
Dosis : 1 tutup botol campuran dari 2 produk NASA tersebut dicampurkan pada 1 liter air, kemudian disemprotkan atau direndam pada 5 kg pelet atau pakan ikan kerapu lainnya. Selanjutnya dikeringanginkan secukupnya sekitar 15 menit, kemudian baru pakan atau pelet ditebar di kolam. Pemberian 1 - 2 kali per hari pemberian pada pagi atau sore hari.

Hama dan Penyakit

Jenis hama yang potensial mengganggu usaha budidaya ikan kerapu dalam KJA adalah ikan buntal, burung, dan penyu. Sedang, jenis penyakit infeksi yang sering menyerang ikan kerapu adalah :
  1. penyakit akibat serangan parasit, seperti : parasit crustacea dan flatworm
  2. penyakit akibat protozoa, seperti : cryptocariniasis dan broollynelliasis
  3. penyakit akibat jamur (fungi), seperti : saprolegniasis dan ichthyosporidosis
  4. penyakit akibat serangan bakteri
  5. penyakit akibat serangan virus, yaitu VNN (Viral Neorotic Nerveus).

Panen dan Penanganan Pasca Panen

Beberapa hal yang perlu diperhatikan udanntuk menjaga kualitas ikan kerapu yang dibudidayakan dengan KJA, antara lain : penentuan waktu panen, peralatan panen, teknik panen, serta penanganan pasca panen. Watu panen, biasanya ditentukan oleh ukuran permintaan pasar. Ukuran super biasanya berukuran 500 – 1000 gram dan merupakan ukuran yang mempunyai nilai jual tinggi. Panen sebaiknya dilakukan pada padi atau sore hari sehingga dapat mengurangi stress ikan pada saat panen. Peralatan yang digunakan pada saat panen, berupa : scoop, kerancang, timbangan, alat tulis, perahu, bak pengangkut dan peralatan aerasi. Teknik pemanenan yang dilakukan pada usaha budidaya ikan kerapu dalam KJA dengan metoda panen selektif dan panen total. Panen selektif adalah pemanenan terhadap ikan yang sudah mencapai ukuran tertentu sesuai keinginan pasar terutama pada saat harga tinggi. Sedang panen total adalah pemanenan secara keseluruhan yang biasanya dilakukan bila permintaan pasar sangat besar atau ukuran ikan seluruhnya sudah memenuhi kriteria jual. Penanganan pasca panen yang utama adalah masalah pengangkutan sampai di tempat tujuan. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga agar kesegaran ikan tetap dalam kondisi baik. Ini dilakukan dengan dua cara yaitu pengangkutan terbuka dan pengangkutan tertutup. Pengangkutan terbuka digunakan untuk jarak angkut dekat atau dengan jalan darat yang waktu angkutnya maksimal hanya 7 jam. Wadah angkutnya berupa drum plastik atau fiberglass yang sudah diisi air laut sebanyak ½ sampai 2/3 bagian wadah sesuai jumlah ikan. Suhu laut diusahakan tetap konstan selama perjalanan yaitu 19-210C. Selama pengangkutan air perlu diberi aerasi. Kepadatan ikan sekitar 50kg/wadah.Cara pengangkutan yang umum digunakan adalah dengan pengangkutan tertutup Dan umumnya untuk pengangkutan dengan pesawat udara. Untuk itu, 1 kemasan untuk 1 ekor ikan dengan berat rata-rata 500 gam.

Konstruksi Keramba Jaring Apung

gambar keramba budidaya ikan kerapu

a. Pembuatan Rakit Keramba

1. Rakit
Rakit dapat dibuat dari bahan kayu, bambu atau besi yang dilapisi anti karat. Ukuran bingkai rakit biasanya 6 x 6 m atau 8 x 8 m.

2. Pelampung
Untuk mengapungkan satu unit rakit, diperlukan pelampung yang berasal dari bahan drum bekas atau drum plastik bervolume 200 liter, styreofoam da drum fiber glass. Kebutuhan pelampung untuk satu unit rakit ukuran 6x6 m yang dibagi 4 bagian diperlukan 8-9 buah pelampung dan 12 buah pelampung untuk rakit berukuran 8x8 m.

3. Pengikat
Bahan pengikat rakit bambu dapat digunakan kawat berdiameter 4-5 mm atau tali plastik polyetheline. Rakit yang terbuat dari kayu dan besi, pengikatannya menggunakan baut. Untuk mengikat pelampung ke bingkai rakit digunakan tali PE berdiameter 4-6 mm.

4. Jangkar
Untuk menahan rakit agar tidak terbawa arus air, digunakan jangkar yang terbuat dari besi atau semen blok. Berat dan bentuk jangkar disesuaikan dengan kondisi perairan setempat. Kebutuhan jangkar per unit keramba minimal 4 buah dengan berat 25 - 50 kg yang peletakannya dibuat sedemikian rupa sehingga rakit tetap pada posisinya. Tali jangkar yang digunakan adalah tali plastik/PE berdiameter 0,5 – 1,0 inchi dengan panjang minimal 2 kali kedalaman perairan.

b. Pembuatan Jaring

1. Jaring

Kantong jaring yang dipergunakan dalam usaha budidaya ikan kerapu, sebaiknya terdiri dari dua bagian, yaitu :
(a) Kantong jaring luar yang berfungsi sebagai pelindung ikan dari seranganikan-ikan buas dan hewan air lainnya. Ukuran kantong dan lebar mata jaring untuk kantong jaring luar lenih besar dari kantong jaring dalam
(b) Kantong jaring dalam, yang dipergunakan sebagai tempat memelihara ikan. Ukurannya bervariasi dengan pertimbangan banyaknya ikan yang dipelihara dan kemudahan dalam penanganan dan perawatannya.

2. Pemberat

Pemberat berfungsi untuk menahan arus dan menjaga jaring agar tetap simetris. Pemberat yang terbuat dari batu, timah atau beton dengan berat 2 – 5 kg per buah, dipasang pada tiap-tiap sudut keramba/ jaring.

ANALISIS PASAR

Potensi dan peluang pasar hasil laut dan ikan cukup baik. Pada tahun 1994, impor dunia hasil perikanan sekitar 52,492 juta ton. Indonesia termasuk peringkat ke-9 untuk ekspor ikan dunia. Permintaan ikan panda tahun 2010 diperkirakan akan mencapai 105 juta ton.Di samping itu, peluang dan potensi pasar dalam negeri juga masih baik. Total konsumsi ikan dalam negeri tahun 2001 sekitar 46 juta ton dengan konsumsi rata-rata 21.71 kg/kepala/tahun. Dengan elastisitas harga 1.06 berarti permintaan akan ikan tidak akan banyak berubah dengan adanya perubahan harga ikan.Negara yang menjadi tujuan ekspor ikan kerapu adalah Hongkong, Taiwan, Cina, dan Jepang. Harga ikan kerapu di tingkat pembudidaya untuk tujuan ekspor telah mencapai US$33 per kilogramnya. Ikan kerapu yang berukuran kecil (4-5 cm) sebagai ikan hias laku dijual dengan harga Rp.7.000/ekor sedang untuk ikan konsumsi dengan ukuran 400-600 gram/ekor laku dijual dengan harga Rp.70.000/kg untuk kerapu macan dan Rp.300.000/kg untuk kerapu bebek atau kerapu tikus (harga tahun 2001). Dalam analisis ini, tingkat harga jual digunakan harga pasaran saat ini yaitu sebesar Rp.317,000,- per kilogram untuk jenis ikan kerapu tikus. Dengan tingginya permintaan dan harga jual ikan kerapu, maka usaha budidaya ikan kerapu ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkandevisa negara melalui hasil ekspor.

Perkiraan Modal/Biaya Investasi dan Biaya Produksi

Untuk mendirikan usaha/proyek pengembangan usaha budidaya ikan kerapu dengan sistem keramba jaring ikat, dibutuhkan sejumlah dana untuk membiayai investasi dan modal kerja.
Komponen biaya investasi ini, meliputi :
  1. Pembuatan rakit berukuran 8 x 8 m
  2. Pembuatan waring berukuran 1 x 1 x 1,5 m
  3. Pembuatan jaring ukuran 3 x 3 x 3 m
  4.  Pembuatan rumah jaga
  5. Pengadaan sarana kerja
Sedang untuk modal kerja meliputi : biaya pengadaan benih, pakan, bahan bakar, upah/gaji, dan lain-lain.

Referensi : LEMBAGA PENELITIAN UNDANA KERJASAMA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN KUPANG DENGAN LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG


UNTUK PEMESANAN PRODUK NASA BISA HUBUNGI

DISTRIBUTOR PUSAT NASA : CECEP ADI SETIAWAN,  SP

TELKOMSEL  0852-0147-8485
INDOSAT      0857-9915-2128

BBM : 5B9E47F6

JENIS-JENIS PENYAKIT PADA IKAN

PENYAKIT IKAN

penyakit ikan
Berdasarkan daerah penyebarannya, penyakit atau parasit ikan dapat dibagi menjadi tiga golongan, yakni: Penyakit atau parasit pada kulit, insang dan organ dalam. Penyakit atau parasit pada kulit, sesuai penggolangannya umumnya menyerang bagian kulit ikan sehingga dengan mudah dapat dideteksi.

Ikan yang terserang penyakit atau parasit pada bagian kulit biasanya menunjukkan tanda-tanda pada kulitnya terlihat menjadi pucat dan timbul lendir secara berlebihan. Organisme yang menyerang bagian kulit dapat berasal dari golongan bakteri, virus, jamur atau lainnya. Bila disebabkan oleh jamur, maka akan terlihat bercak-bercak berwama putih, kelabu atau kehitam-hitaman pada kulit ikan.

Biasanya, ikan yang mengalami serangan penyakit atau parasit pada kulitnya, akan menggosok-gosokkan badannya pada benda-benda di sekelilingnya sehingga sering kali menimbulkan luka baru yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi sekunder.

Berbeda dengan penggolongan pertama tersebut di atas. Penyakit atau parasit yang menyerang organ insang biasanya agak sulit untuk dideteksi secara dini. Salah satu cara yang cukup efektif untuk mengetahui adanya serangan penyakit atau parasit pada insang ini adalah mengamati pola tingkah laku ikan.

Ciri utama ikan yang terserang organ insangnya biasanya menunjukkan gejala sulit bernafas. Selain itu, tutup insang akan mengembang sehingga sulit untuk ditutup dengan sempurna. Jika serangannya sudah meluas, lembaran-lembaran insang menjadi semakin pucat. Sering pula dijumpai adanya bintik-bintik merah pada insang yang menandakan telah terjadi pendarahan (peradangan). Jika terlihat bintik putih pada insang, kemungkinan besar disebabkan oleh serangan parasit kecil yang menempel.

Sementara itu, untuk ikan yang terserang penyakit atau parasit pada organ (alat-alat) dalamnya biasanya menunjukkan ciri utama terjadi pembengkakan di bagian perut disertai dengan berdirinya sisik. Dapat terjadi pula bahwa ikan yang terserang organ dalamnya memiliki perut yang sangat kurus. Jika pada kotoran ikan sudah dijumpai bercak darah, ini berarti pada usus terjadi pendarahan (peradangan). Jika serangannya sudah mencapai gelembung renang biasanya keseimbangan badan ikan menjadi terganggu sehingga gerakan berenangnya jungkir balik tidak terkontrol.

Meskipun usaha pencegahan telah dilakukan dengan sungguh-sungguh kadangkala ikan masih juga terserang penyakit maupun parasit. Hal ini mungkin disebabkan karena adanya proses pembusukan di kolam, baik terhadap kotoran hasil metabolisme maupun sisa makanan. Adanya sampah atau zat-zat buangan yang masuk ke kolam juga dapat memperburuk kondisi perairan. Padat penebaran yang terlalu tinggi, kondisi ikan yang lemah atau kualitas makanan yang kurang memenuhi persyaratan dapat juga membantu perkembangan penyakit maupun parasit. Oleh karena itulah, menjaga sanitasi wadah budidaya, menjaga kualitas dan kuantitas air, penggunaan benih bermutu serta pemberian pakan bergizi dan cukup merupakan langkah pencegahan yang perlu dilaksanakan oleh para pembudidaya ikan.

PENGENDALIAN

Teknologi Organik NASA yaitu TON (Tambak Organik Nusantara) adalah teknologi untuk menciptakan lingkungan hidup ikan dalam kondisi yang ideal untuk kehidupan ikan dengan jalan menjaga kualitas air, menghilangkan racun dari pembusukan bahan organik dalam air, menyuburkan pakan alami (phytoplankton) sehingga juga bisa mencegah merebaknya parasit penyebab penyakit ikan.


Walaupun TON bukan sebagai obat, namun dapat mencegah perkembangan parasit penyebab penyakit ikan sehingga ikan akan bisa berkembang sesuai dengan yang diharapkan.


UNTUK PEMESANAN PRODUK NASA BISA HUBUNGI
DISTRIBUTOR NASA : CECEP ADI SETIAWAN, SP
TELKOMSEL 0812 8587 1001
INDOSAT 0857 9915 2128
XL 0877 3047 1800


METILAT PLUS

METILAT LEM
PERANGKAP LALAT BUAH

  • Nama Produk :METILAT
  • Kode Produk : MTLP
  • Isi/Berat : 100 cc
  • Fungsi : Perangkap Lalat Buah




METILAT LEM PERANGKAP LALAT BUAH

Natural METILAT Lem perangkap lalat buah dari Natural Nusantara adalah perangkap alami yang berfungsi untuk menangkap lalat buah khususnya lalat jantan dan hewan pengganggu lainnya.

Produk pertanian organik ini merupakan hasil ekstraksi tanamanMelaleuca brachteata yang bekerja dengan cara memberikan aroma untuk daya tarik lalat buah agar menghinggapi METILAT lem ini dan menempel pada perekat.

Pada saat lalat buah sedang menghinggapi Metilat ini, maka si Lalat buah akan terjebak, sehingga usaha pengendalian lalat buah bisa tercapai dengan baik.
metilat lem perangkap lalat buah organik


CARA PEMAKAIAN METILAT LEM

  1. Sediakan botol bekas dan kayu sekitar 1,5 – 2,5 meter, oleskan metilat ini pada botol tersebut secara merata. Pasang botol tersebut pada kayu yang telah disediakan tadi.
  2. Tancapkan di sekitar kebun atau tanaman anda.
  3. Beberapa menit kemudian lalat buah pasti akan terperangkap.

contoh aplikasi metilat lem perangkap lalat buah organik

PENTANA

NATURAL PENTANA

  • Nama Produk :NATURAL PENTANA
  • Kode Produk : NPA
  • Isi/Berat : 100 ml
  • Fungsi : Pengendali Hama Organik Pelindung Tanaman Alami



Pestisida Organik Pengendali Hama Tanaman Alami

PENTANA merupakan salah satu alternatif pengendalian hama yang efektif, efisien dan ramah lingkungan.

PENTANA dibuat dari saripati beberapa tumbuhan khusus dengan proses alami.
pengendali hama organik pentana



KEUNGGULAN PENTANA

  1. Merupakan pengandali hama organik
  2. Mengendalikan hama sasaran secara cepat
  3. Mudah diaplikasikan di lapangan
  4. Tidak membunuh musuh alami
  5. Tidak mencemari lingkungan
  6. Mudah terurai (biodegradable)

CARA PAKAI PENTANA

Campurkan 15 - 45 cc Pentana + 5 -10 cc Aero + sedikit air dalam wadah,aduk rata lalu tuangkan ke tangki semprot dan tambah air hingga penuh.

PETUNJUK KEAMANAN : 

Simpan di tempat aman dan jauh dari jangkauan anak.


SASARAN UTAMA HAMA

aturan pakai dosis pentana

brosur pengendali hama organik pentana

POC NASA ( PUPUK ORGANIK CAIR NASA ) 250 cc

POC NASA 250 cc


  • Nama Produk : POC NASA 250 cc
  • Kode Produk : NSK
  • Isi/Berat : 250 cc
  • Fungsi / Peran : Pupuk Organik Cair Multiguna



POC ( Pupuk Organik Cair ) Nasa merupakan produk pupuk organik cair yang diproses dengan formula khusus dan dibuat dari bahan dasar alami (organik) yang multiguna untuk tanaman, peternakan dan perikanan.

1 liter POC NASA = 1 Ton Pupuk kandang dalam hal kandungan unsur hara mikro.

  • Formula alami (organik) multiguna untuk tanaman juga peternakan dan perikanan yang berguna : meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi tanaman serta kelestarian lingkungan/tanah dengan memberikan semua jenis unsur hara essensial lengkap bagi tanaman (1 lt POC NASA memiliki fungsi unsur hara mikro setara 1 ton pupuk kandang) sekaligus melarutkan sisa - sisa pupuk kimia dalam tanah sehingga dapat dimanfaatkan tanaman dan menggemburkan tanah.

  • POC NASA mengandung juga hormon organik (auksin, sitokinin, giberelin) untuk pertumbuhan, pembungaan, pembuahan, perakaran dan pengumbian.

  • POC NASA mempertinggi daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit.

  • POC NASA juga dapat digunakan untuk meningkatkan produksi (kuantitas dan kualitas) peternakan dan perikanan.

  • Untuk hasil yang lebih optimal, sangat bagus jika dalam aplikasi dipadukan dengan HORMONIK

poc nasa pupuk organik cair nasa brosur


Fungsi multiguna Pupuk Organik Cair POC Nasa

  1. Meningkatkan produksi tanaman ( kualitas dan kuantitas ) dengan mengutamakan kelestarian lingkungan ( aspek K-3 : Kuantitas – Kualitas- Kelestarian ).
  2. Menjadikan tanah yang keras menjadi gembur secara berangsur – angsur.
  3. Melarutkan sisa pemakaian pupuk kimia dalam tanah (dapat dimanfaatkan oleh tanaman).
  4. Memberikan semua jenis unsur tanah baik makro maupun mikro lengkap.
  5. Dapat mengurangi penggunaan pupuk Urea dan SP-36 serta KCl + 12,5% – 25%
  6. Setiap 1 (satu) liter POC Nasa mengandung fungsi unsur hara mikro yang setara dengan 1 ton pupuk kandang.
  7. Memacu pertumbuhan tanaman serta akarnya, merangsang pengumbian, pembungaan dan pembuahan, juga dapat mengurangi kerontokan baik bunga maupun buah (mengandung hormon ZPT Auksin, Giberellin dan Sitokinin).
  8. Membantu perkembangan mikro-organisme dalam tanah yang berguna bagi tanaman seperti cacing tanah, Penicilium glaucum dan lainnya.
  9. Meningkatkan daya tahan tanaman dari gangguan hama dan penyakit
  10. Meningkatkan bobot/berat ternak besar seperti sapi dan kambing, ikan, udang serta unggas.
  11. Meningkatkan nafsu makan ternak, ikan/udang dan unggas.
  12. Membantu pembentukan bahan pakan alami (plankton) bagi ikan dan udang.

Kandungan POC NASA :

N 0.12%, P2O5 0.03%, K 0.31%, Ca 60.40 ppm, S 0.12%, Mg 16.88 ppm, Cl 0.29%, Mn 2.46 ppm, Fe 12.89 ppm, Cu <0.03 ppm, Zn 4.71 ppm, Na 0.15%, B 60.84 ppm, Si 0.01%, Co <0.05 ppm, Al 6.38 ppm, NaCl 0.98%, Se 0.11 ppm, As 0.11 ppm, Cr <0.06 ppm, Mo <0.2 ppm, V <0.04 ppm, SO4 0.35%, C/N ratio 0.86%, ph 7.5, Lemak 0.44%, Protein 0.72%

Kandungan Lain POC NASA :

  • Asam-asam organik (Humat 0,01%, Vulvat, dll)

  • Zat Perangsang Tumbuh : Auksin, Giberelin, Sitokinin.

Laporan Analisa Sucofindo POC NASA :


poc nasa pupuk organik cair nasa sucofindo

Wednesday 25 March 2015

BUDIDAYA DURIAN dengan Teknologi NASA

TEKNIS BUDIDAYA DURIAN


I. PENDAHULUAN

Saat ini, permintaan dan harga durian tergolong tinggi, karena memberikan keuntungan menggiurkan bagi siapa saja yang membudidayakan. Sehingga bertanam durian merupakan sebuah prospek usaha agribisnis yang bagus. Cara bertanam durian yang baik merupakan pintu gerbang untuk menuju sukses.

PT. Natural Nusantara membantu alternative solusi bagaimana teknis budidaya durian secara intensif, sehingga terjadi peningkatan hasil secara K- 3, yaitu Kuantitas, Kualitas dan Kelestarian lingkungan.

II. SYARAT PERTUMBUHAN

  • Tanaman durian tumbuh optimal pada ketinggian 50-600 m dpl, intensitas cahaya 40-50 %, dengan suhu 22-30 0C, curah hujan ideal 1.500 - 2.500 mm per-tahun.
  • Tanah yang cocok, lempung berpasir subur dan banyak kandungan bahan organik, dan pH 6 - 7.

III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA DURIAN

PEMBIBITAN

bibit-durian-bawor

  • Pilih bibit tanaman yang subur, segar, sehat, daun banyak, batang kokoh, bebas hama & penyakit, percabangan 2-4 arah dan ada tunas baru
  • lebih jelasnya dilihat video ini: 

Pemesanan Hubungi:
Distributor Pusat  NASA : CECEP ADI SETIAWAN, SP
indosat : 0857-9915-2128
Telkomsel : 0812-8587-1001
XL :0877-3047-1800

PERSIAPAN LAHAN

  • Pembukaan lahan sebaiknya pada musim kemarau.
  • Bersihkan alang-alang dan gulma lain serta tanaman keras yang mengganggu masuknya sinar matahari.
  • Lahan miring sebaiknya dibuat terasering.
  • Buat saluran-saluran pembuangan air.

JARAK TANAM

  • Jarak tanam yang umum 8 x 12 m atau 10 x 10 m

TANAMAN PELINDUNG

  • Skala luas di tempat terbuka mutlak diperlukan tanaman pelindung,misal lamtoro,turi,gamal,sengon atau pepaya.
  • Tanaman pelindung ditanam setelah penyiapan lahan.

LUBANG TANAM

  • Buat lubang tanam ukuran 50 cm2. Pisahkan tanah bagian atas dengan bagian bawah dan biarkan selama + 2 minggu.
  • Tanah bagian atas dicampur dengan pupuk kandang matang 20 kg + 5 gr Natural GLIO + 10 kg Dolomit sampai rata sebagai media tanam, kemudian masukkan campuran tersebut ke dalam lubang tanam dan biarkan 1 minggu sebelum bibit ditanam.

PENANAMAN

budidaya durian

  • Penanaman yang ideal pada awal musim hujan.
  • Gali lubang tanam yang berisi campuran media tanam sesuai ukuran bibit.
  • Ambil bibit dan buka plastik pembungkus tanah secara hati-hati.
  • Tanam bibit sebatas leher akar tanpa mengikutkan batangnya.
  • Siram air secukupnya setelah selesai tanam.
  • Akan lebih baik ditambah pupuk organik SUPERNASA dosis 1 botol untuk ± 200 tanaman  (1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk). Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk lalu siramkan setiap pohon atau siramkan SUPERNASA 1 sendok makan per 10 liter air per pohon.

PENGAIRAN

  • Pengairan dilakukan sejak awal pertumbuhan sampai tanaman berproduksi.
  • Pada waktu berbunga, penyiraman dikurangi.
  • Penyiraman paling baik pagi hari.

PEMANGKASAN

  • Pangkas terhadap tunas-tunas air, cabang atau ranting yang sudah mati dan terserang hama penyakit, serta ranting-ranting yang tidak terkena sinar matahari.
  • Ketika tanaman mencapai ketinggian tertentu 4-5 m, pucuk tanaman dipangkas.

PEMUPUKAN

Dosis dan jenis pupuk tergantung pada jenis dan kesuburan tanah atau sesuai rekomendasi setempat, misal sebagai berikut :

Umur (hari)
Pukan (kg/ph)
NPK (kg/ph)
Frekwensi per-tahun
1 - 3
30 - 50
0,5 - 1,0
3 - 4
4 - 6
75 - 150
1,5 - 2,5
2 - 3
15 - 10
200 - 300
3,0 - 5,0
1 - 2

  • Pemupukan sejak awal pertumbuhan sampai tahun ke-3 dengan pupuk NPK yang kadar N tinggi.
  • Waktu pemupukan pupuk kandang sekali setahun pada akhir musim hujan atau awal musim kemarau.
  • Sedangkan pupuk Makro sesuai dengan umur tanaman. Caranya dengan menaburkan memutar sesuai dengan lebar pendeknya tajuk tanaman.
  • Siramkan pupuk organik SUPERNASA (0-3 thn) dan POWER NUTRITION (diatas 3 thn) dengan cara sesuai di atas .
  • Semprotkan 3-4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK per tangki tiap 1-2 bulan selama masih bisa dijangkau alat semprot.

PEMBUAHAN DI LUAR MUSIM

Caranya mengatur pembungaan di setiap pohon durian per blok, yaitu jika menginginkan panen durian bulan Agustus - November, maka sekitar bulan Maret tanaman pada blok diberi pupuk 1,5-2 kg NPK + 1 sendok makan POWER NUTRITION per 10 liter air per pohon dan akan lebih bagus ditambah penyemprotan 3-4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK per tangki setiap 7-10 hari sekali sebanyak 3-4 kali.
  • Selain itu kira-kira 3 bulan sebelumnya tanah areal penanaman harus dikeringkan. Jika waktu pengeringan turun hujan, tanah di sekeliling tanaman dalam radius 5-7 meter diberi mulsa dan dibuatkan saluran pembuangan air.
  • Setelah bunga mekar dan menjadi buah atau 2 bulan setelah bunga mekar, tanaman diberi pupuk NPK dosis 0,5 - 1 kg per tanaman.
  • Setelah terbentuk buah, usahakan tanaman tidak mengeluarkan tunas daun karena dapat menyebabkan terjadinya perebutan unsur hara antara buah dan daun, sehingga perlu disiram POWER NUTRITION lagi (1 botol untuk 30-50 pohon).

PENYERBUKAN

Tidak semua bunga bisa menjadi buah karena bunga durian mekar pada sore sampai malam hari sehingga tidak banyak serangga penyerbuk. Selain itu juga tidak semua bunga durian muncul secara bersamaan, padahal penyerbukan berhasil jika serbuk sari dan kepala putik harus matang secara bersamaan.

Oleh karena itu perlu dilakukan penyerbukan buatan, caranya sapukan kuas halus pada bunga mekar pada malam hari. Untuk memaksimalkan kualitas dan kuantitas, sebaiknya dalam satu areal penanaman tidak hanya satu jenis varietas tertentu, tetapi dicampur dengan varietas yang lain.

PERAWATAN BUAH

perawatan pohon durian bawor
  • Penyeleksian buah setelah berdiameter 5 cm.
  • Sisakan dua buah terbaik, jarak ideal buah satu dengan yang lain sekitar 30 cm.
  • Tanaman durian yang baru pertama kali berbuah sebaiknya dipelihara satu atau dua butir buah.
  • Untuk mencegah kerontokan buah setelah buah berumur 10 hari sejak terbentuk, lebih bagus jika diberikan pupuk makro NPK (0,5-1 kg/pohon) ditambah POWER NUTRION (1 botol untuk 30-50 pohon).

PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT

1. Penggerek Batang (Batocera sp. , Xyleutes sp.)
  • Menyerang dengan cara membuat lubang pada batang, dahan, atau ranting.
  • Gejala serangan tanaman layu, daun kering dan rontok akhirnya mati.
  • Pengendalian; sanitas kebun, potong dan musnahkan batang, dahan, atau ranting yang parah terserang, tutup bekas lubang gerekan dengan kapas yang sudah di beri PESTONA + POC NASA atau disemprotkan.
2. Penggerek Buah (Tirathaha sp., Dacus dorsalis )
  • Gejala buah menjadi busuk berulat dan akhirnya rontok.
  • Semprotkan sejak awal dengan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 sejak buah berumur 1 minggu,
  • Gunakan perangkap Natural METILAT.

3. Kutu Putih ( Pseudococus sp.)
  • Hama ini menyerang dengan mengisap cairan dan bisa sebagai pembawa penyakit embun jelaga dan penyebaran dibantu semut.
  • Gejala serangan daun keriting dan merana, sehingga bunga dan buah bisa rontok.
  • Semprotkan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 secara bergantian.
4. Ulat Daun (Papilia sp., Setora sp., Lymatria sp.)
  • Ketiga ulat menyerang dengan cara memakan daun sehingga berlubang dan rusak.
  • Semprotkan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 secara bergantian.
5. Penyakit Kanker Batang (Phytophthora palmivora)
  • Gejala serangan adanya luka yang mengeluarkan lendir warna merah pada kulit batang bagian bawah dekat tanah. Setelah batang busuk, pucuk-pucuk tanaman akan mengering, daun layu dan rontok, dan akhirnya mati.
  • Pengendalian dengan sanitasi kebun, memperlebar jarak tanam, menekan gulma, pemangkasan, sejak awal sebelum tanam sebarkan Natural GLIO atau oleskan pada batang yang luka kemudian tutup dengan parafin, kerok batang terserang sampai warna coklat tidak kelihatan kemudian semprot PESTONA + POC NASA.
6. Penyakit Busuk Akar (Jamur Fusarium sp.)
  • Jika dibelah, pada bagian korteks akan tampak warna coklat dan pada bagian yang berkayu akan tampak warna merah muda dengan bercak coklat.
  • Pengendalian : Tanaman yang terserang dimusnahkan dan dibakar serta bekas lubang tanam ditaburi kapur + Natural GLIO, perbaiki sistem drainase serta sejak awal pakai Natural GLIO sebagai pencegahan.
7. Penyakit Bercak Daun (Jamur Colletotrichum sp.)
  • Gejala adanya bercak-bercak besar kering pada daun tanaman yang akhirnya berlubang.
  • Pengendalian : Potong daun terserang, semprotkan Natural GLIO + POC NASA sebagai pencegahan gunakan fungisida berbahan aktif tembaga.
8. Penyakit Jamur Upas (pink disease)
  • Gejala munculnya cairan kuning pada bagian batang terserang dan diselimuti dengan benang-benang jamur berwarna mengkilat berbentuk seperti laba-laba sehingga menyebabkan kematian pada batang.
  • Pengendalian : Potong bagian terserang, kurangi kelembaban, Oleskan Natural GLIO + POC NASA pada bagian terserang atau fungisida berbahan aktif tembaga
9. Penyakit Akar Putih (JamurRigodoporus lignosus)
  • Daun kuning kemudian coklat sebelum akhirnya mengerut dan gugur.
  • Pengendalian : Buang semua tanaman inang dari areal kebun, gunakan Natural GLIO sebagai pencegahan.
10. Penyakit Busuk Buah ( Jamur Phytophthora sp.)
  • Gejala adanya bercak-bercak basah berwarna coklat kehitaman pada kulit buah, kemudian busuk dan pada bagian terserang terbentuk miselium dan sporangia berwarna putih.
  • Gunakan Natural GLIO sebelum tanam sebagai tindakan pencegahan, sanitasi kebun.
Catatan :

Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki

PEMANENAN

panen durian organik nasa
  • Waktu panen berbeda tergantung jenis varietas. Jenis monthong sekitar 125 - 135 hari setelah bunga mekar, jenis chanee sekitar 110 - 116 hari setelah bunga mekar.
  • Buah durian mengalami tingkat kematangan sempurna 4 bulan setelah bunga mekar.
  • Waktu petik berdasar tanda-tanda fisik, misal ujung duri coklat tua, garis-garis di antara duri lebih jelas, tangkai buah lunak dan mudah dibengkokkan, ruas-ruas tangkai buah membesar, baunya harum, terdengar bunyi kasar dan bergema jika buah dipukul.
  • Cara penen dengan memetik atau memotong buah di pohon dengan pisau atau galah berpisau.
  • Bagian yang dipotong adalah tangkai buah dekat pangkal batang dan usahakan buah durian tidak sampai terjatuh karena mengurangi kualitas buah.

UNTUK PEMESANAN PRODUK NASA BISA HUBUNGI

DISTRIBUTOR PUSAT NASA : CECEP ADI SETIAWAN,  SP

TELKOMSEL  0852-0147-8485
INDOSAT      0857-9915-2128
BBM : 5B9E47F6

CARA ORDER


BUDIDAYA SAPI POTONG

BUDIDAYA SAPI POTONG
MENERAPKAN TEKNOLOGI ORGANIK NASA



cara budidaya sapi potong organik nasa
Budidaya Sapi Potong dengan menerapkan teknologi organik PT. Natural Nusantara ( NASA ) ini dapat juga di baca melalui

I. PENDAHULUAN

Usaha peternakan sapi potong mayoritas masih dengan pola tradisional dan skala usaha sambilan. Hal ini disebabkan oleh besarnya investasi jika dilakukan secara besar dan modern, dengan skala usaha kecilpun akan mendapatkan keuntungan yang baik jika dilakukan dengan prinsip budidaya modern.

PT. NATURAL NUSANTARA dengan prinsip K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kesehatan) membantu budidaya penggemukan sapi potong baik untuk skala usaha besar maupun kecil.

II. PENGGEMUKAN

Penggemukan sapi potong adalah pemeliharaan sapi dewasa dalam keadaan kurus untuk ditingkatkan berat badannya melalui pembesaran daging dalam waktu relatif singkat (3-5 bulan).
Beberapa hal yang berkaitan dengan usaha penggemukan sapi potong adalah :


Jenis-jenis Sapi Potong.

Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :
  • Sapi Bali.
    • Cirinya berwarna merah dengan warna putih pada kaki dari lutut ke bawah dan pada pantat, punggungnya bergaris warna hitam (garis belut).
    • Keunggulan sapi ini dapat beradaptasi dengan baik pada lingkungan yang baru.
  • Sapi Ongole.
    • Cirinya berwarna putih dengan warna hitam di beberapa bagian tubuh, bergelambir dan berpunuk, dan daya adaptasinya baik.
    • Jenis ini telah disilangkan dengan sapi Madura, keturunannya disebut Peranakan Ongole (PO) cirinya sama dengan sapi Ongole tetapi kemampuan produksinya lebih rendah.
  • Sapi Brahman.
    • Cirinya berwarna coklat hingga coklat tua, dengan warna putih pada bagian kepala.
    • Daya pertumbuhannya cepat, sehingga menjadi primadona sapi potong di Indonesia.

  • Sapi Madura.
    • Mempunyai ciri berpunuk, berwarna kuning hingga merah bata, terkadang terdapat warna putih pada moncong, ekor dan kaki bawah.
    • Jenis sapi ini mempunyai daya pertambahan berat badan rendah.

  • Sapi Limousin.
    • Mempunyai ciri berwarna hitam bervariasi dengan warna merah bata dan putih, terdapat warna putih pada moncong kepalanya, tubuh berukuran besar dan mempunyai tingkat produksi yang baik

SIMAK VIDEO PETERNAK SAPI YANG MENGGUNAKAN PRODUK NASA :


Pemilihan Bakalan

  • Bakalan merupakan faktor yang penting, karena sangat menentukan hasil akhir usaha penggemukan.
  • Pemilihan bakalan memerlukan ketelitian, kejelian dan pengalaman. Ciri-ciri bakalan yang baik adalah :
    1. Berumur di atas 2,5 tahun.
    2. Jenis kelamin jantan.
    3. Bentuk tubuh panjang, bulat dan lebar, panjang minimal 170 cm tinggi pundak minimal 135 cm, lingkar dada 133 cm.
    4. Tubuh kurus, tulang menonjol, tetapi tetap sehat (kurus karena kurang pakan, bukan karena sakit).
    5. Pandangan mata bersinar cerah dan bulu halus.
    6. Kotoran normal

III. TATALAKSANA PEMELIHARAAN

3.1. Kandang Sapi

Secara umum, kandang memiliki dua tipe, yaitu individu dan kelompok.

Pada kandang individu,

  • Setiap sapi menempati tempatnya sendiri berukuran 2,5 X 1,5 m.
  • Tipe ini dapat memacu pertumbuhan lebih pesat, karena tidak terjadi kompetisi dalam mendapatkan pakan dan memiliki ruang gerak terbatas, sehingga energi yang diperoleh dari pakan digunakan untuk hidup pokok dan produksi daging tidak hilang karena banyak bergerak.

Pada kandang kelompok,

  • Bakalan dalam satu periode penggemukan ditempatkan dalam satu kandang.
  • Satu ekor sapi memerlukan tempat yang lebih luas daripada kandang individu.
  • Kelemahan tipe kandang ini yaitu terjadi kompetisi dalam mendapatkan pakan sehingga sapi yang lebih kuat cenderung cepat tumbuh daripada yang lemah, karena lebih banyak mendapatkan pakan.

3.2. Pakan Sapi

  • Berdasarkan kondisi fisioloigis dan sistem pencernaannya, sapi digolongkan hewan ruminansia, karena pencernaannya melalui tiga proses, yaitu secara mekanis dalam mulut dengan bantuan air ludah (saliva), secara fermentatif dalam rumen dengan bantuan mikrobia rumen dan secara enzimatis setelah melewati rumen.
  • Penelitian menunjukkan bahwa penggemukan dengan mengandalkan pakan berupa hijauan saja, kurang memberikan hasil yang optimal dan membutuhkan waktu yang lama. Salah satu cara mempercepat penggemukan adalah dengan pakan kombinasi antara hijauan dan konsentrat. Konsentrat yang digunakan adalah ampas bir, ampas tahu, ampas tebu, bekatul, kulit biji kedelai, kulit nenas dan buatan pabrik pakan. Konsentrat diberikan lebih dahulu untuk memberi pakan mikrobia rumen, sehingga ketika pakan hijauan masuk rumen, mikrobia rumen telah siap dan aktif mencerna hijauan.
  • Kebutuhan pakan (dalam berat kering) tiap ekor adalah 2,5% berat badannya. Hijauan yang digunakan adalah jerami padi, daun tebu, daun jagung, alang-alang dan rumput-rumputan liar sebagai pakan berkualitas rendah dan rumput gajah, setaria kolonjono sebagai pakan berkualitas tinggi.
  • Penentuan kualitas pakan tersebut berdasarkan tinggi rendahnya kandungan nutrisi (zat pakan) dan kadar serat kasar. Pakan hijauan yang berkualitas rendah mengandung serat kasar tinggi yang sifatnya sukar dicerna karena terdapat lignin yang sukar larut oleh enzim pencernaan.
  • Oleh karena itu PT. NATURAL NUSANTARA juga mengeluarkan suplemen khusus ternak yaitu VITERNA Plus, POC NASA, dan HORMONIK. Produk ini, khususnya produk VITERNA Plus menggunakan teknologi asam amino yang diciptakan dengan pendekatan fisiologis tubuh sapi, yaitu dengan meneliti berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak.

vitamin ternak natural nusantarapupuk organik cair nasaHormon organik nasa

VITERNA Plus mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak, yaitu :
Mineral-mineral sebagai penyusun tulang, darah dan berperan dalam sintesis enzim, yaitu N, P, K, Ca, Mg, Cl dan lain-lain.
Asam-asam amino, yaitu Arginin, Histidin, Leusin, Isoleusin dan lain-lain sebagai penyusun protein, pembentuk sel dan organ tubuh.
Vitamin lengkap yang berfungsi untuk berlangsungnya proses fisiologis tubuh yang normal dan meningkatkan ketahanan tubuh sapi dari serangan penyakit.
Asam - asam organik essensial, diantaranya asam propionat, asam asetat dan asam butirat.

Sementara pemberian POC NASA yang mengandung berbagai mineral penting untuk pertumbuhan ternak, seperti N, P, K, Ca, Mg, Fe dan lain-lain serta dilengkapi protein dan lemak nabati, mampu meningkatkan pertumbuhan bobot harian sapi, meningkatkan ketahanan tubuh ternak, mengurangi kadar kolesterol daging dan mengurangi bau kotoran.

Sedangkan HORMONIK lebih berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh bagi ternak. Di mana formula ini akan sangat membantu meningkatkan pertumbuhan ternak secara keseluruhan.
Cara penggunaannya adalah dengan dicampurkan dalam air minum atau komboran pakan konsentrat.

Caranya sebagai berikut :
  • Campurkan 1 botol VITERNA Plus (500 cc) dan 1 botol POC NASA (500 cc) ke dalam sebuah wadah khusus.
  • Tambahkan ke dalam larutan campuran tersebut dengan 20 cc HORMONIK.
  • Aduk atau kocok hingga tercampur secara merata.
  • Selanjutnya berikan kepada ternak sapi dengan dosis 10 cc per ekor.
  • Interval 2 kali sehari, yaitu pagi dan sore hari.

3.3. Pengendalian Penyakit Pada Sapi

Dalam pengendalian penyakit, yang lebih utama dilakukan adalah pencegahan penyakit daripada pengobatan, karena penggunaan obat akan menambah biaya produksi dan tidak terjaminnya keberhasilan pengobatan yang dilakukan.

Usaha pencegahan yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan sapi adalah :

a. Pemanfaatan kandang karantina.
  • Sapi bakalan yang baru hendaknya dikarantina pada suatu kandang terpisah, dengan tujuan untuk memonitor adanya gejala penyakit tertentu yang tidak diketahui pada saat proses pembelian.
  • Disamping itu juga untuk adaptasi sapi terhadap lingkungan yang baru.
  • Pada waktu sapi dikarantina, sebaiknya diberi obat cacing karena berdasarkan penelitian sebagian besar sapi di Indonesia (terutama sapi rakyat) mengalami cacingan.
  • Penyakit ini memang tidak mematikan, tetapi akan mengurangi kecepatan pertambahan berat badan ketika digemukkan.
  • Waktu mengkarantina sapi adalah satu minggu untuk sapi yang sehat dan pada sapi yang sakit baru dikeluarkan setelah sapi sehat.
  • Kandang karantina selain untuk sapi baru juga digunakan untuk memisahkan sapi lama yang menderita sakit agar tidak menular kepada sapi lain yang sehat.
b. Menjaga kebersihan sapi bakalan dan kandangnya.
  • Sapi yang digemukkan secara intensif akan menghasilkan kotoran yang banyak karena mendapatkan pakan yang mencukupi, sehingga pembuangan kotoran harus dilakukan setiap saat jika kandang mulai kotor untuk mencegah berkembangnya bakteri dan virus penyebab penyakit.
c. Vaksinasi untuk bakalan baru.
  • Pemberian vaksin cukup dilakukan pada saat sapi berada di kandang karantina.
  • Vaksinasi yang penting dilakukan adalah vaksinasi Anthrax.
Beberapa jenis penyakit yang dapat meyerang sapi potong adalah :
  • Cacingan,
  • Penyakit Mulut dan Kuku (PMK),
  • Kembung (Bloat) dan lain-lain.

IV. PRODUKSI DAGING

Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi daging adalah :
  • Pakan. Pakan yang berkualitas dan dalam jumlah yang optimal akan berpengaruh baik terhadap kualitas daging. Perlakuan pakan dengan NPB akan meningkatkan daya cerna pakan terutama terhadap pakan yang berkualitas rendah sedangkan pemberian VITERNA Plus memberikan berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak sehingga sapi akan tumbuh lebih cepat dan sehat.
  • Faktor Genetik.Ternak dengan kualitas genetik yang baik akan tumbuh dengan baik/cepat sehingga produksi daging menjadi lebih tinggi.
  • Jenis Kelamin.Ternak jantan tumbuh lebih cepat daripada ternak betina, sehingga pada umur yang sama, ternak jantan mempunyai tubuh dan daging yang lebih besar.
  • Manajemen.Pemeliharaan dengan manajemen yang baik membuat sapi tumbuh dengan sehat dan cepat membentuk daging, sehingga masa penggemukan menjadi lebih singkat.
UNTUK PEMESANAN PRODUK NASA BISA HUBUNGI

DISTRIBUTOR PUSAT NASA : CECEP ADI SETIAWAN,  SP

TELKOMSEL  0852-0147-8485
INDOSAT      0857-9915-2128

BBM : 5B9E47F6