f January 2015 ~ DISTRIBUTOR PUSAT PT. NATURAL NUSANTARA YOGYAKARTA

Pages

Teknologi NASA

Produk Pertanian, Pestisida Organik, Peternakan , Perikanan.

PRODUK PETERNAKAN DAN PERIKANAN

" Biaya Murah tetapi tidak murahan, Hasil Bobot lebih melimpah, Yaaaa... Nasa Obatnya "

Contact kami Distributor NASA

" MEMBANGUN NEGRI INI DENGAN SISTEM PERTANIAN ORGANIK "

PRODUK KESEHATAN NASA

" Hidup Sehat, Alami Berkualitas. "

TIM NASA MEMBERIKAN PENYULUHAN

Penyuluhan kepada Petani Padi kendari-sulawesi Tenggara.

Thursday, 8 January 2015

BUDIDAYA JAMUR TIRAM

BUDIDAYA JAMUR TIRAM
DENGAN PRODUK NASA ( NATURAL NUSANTARA)


PENDAHULUAN

budidaya jamur tiram organik nasa
Budidaya Jamur Tiram - Jamur Tiram merupakan salah satu jenis jamur yang cukup populer di tengah masyarakat Indonesia, selain Jenis jamur lainnya seperti jamur merang, jamur kuping dan jamur shitake. Pada umumnya jamur tiram dikonsumsi oleh masyarakat sebagai sayuran untuk kebutuhan sehari-hari. Jamur tiram adalah jenis jamur kayu yang memiliki kandungan nutrisi lebih tinggi dibandingkan dengan jenis jamur kayu lainnya. Jamur tiram mengandung protein, lemak, fospor, besi, thiamin dan riboflavin lebih tinggi dibandingkan dengan jenis jamur lain. Jamur tiram mengandung 18 macam asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dan tidak mengandung kolesterol

Budidaya jamur tiram memiliki beberapa keunggulan dan kemudahan dalam proses budidayanya sehingga dapat dikelola sebagai usaha sampingan ataupun usaha ekonomis skala kecil, menengah dan besar (Industri). Negara-negara yang telah mengembangkan budidaya jamur tiram sebagai agrobisnis andalan dan unggulan adalah Cina, belanda, Spanyol, Prancis, Belgia dan Thailand. Negara-negara tersebut trermasuk produsen jamur terbesar di dunia.

Jika anda tertarik menekuni usaha budidaya jamur tiram ini, hal penting yang harus dipenuhi adalah menciptakan dan menjaga kondisi lingkungan pemeliharaan (cultivation) yang memenuhi syarat pertumbuhan jamur tiram. Hal lain yang penting adalah menjaga lingkungan pertumbuhan jamur tiram terbebas dari mikroba atau tumbuhan pengganggu lainnya. Tidak jarang pembudidaya jamur tiram mendapati baglog(kantong untuk media jamur tiram) ditumbuhi tumbuhan lain selain jamur tiram, hal ini disebabkan proses sterilisasi yang kurang baik dan lingkungan yang tidak kondusif.

Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk melakuka budidaya jamur tiram ini, tahapan pemeliharaan atau penanaman jamur tiram meliputi persiapan sarana produksi dan tahapan budidaya jamur tiram. Tahapan ini merupakan proses budidaya jamur tiram dari mulai pembuatan media sampai proses pemanenan jamur tiram. Jika anda tidak ingin repot menyemai benih, anda bisa membeli baglog yang sudah siap dengan benih jamur tiram yang sudah siap dibudidayakan.
Persiapan Budidaya Jamur Tiram.

simak video mengenai budidaya jamur;

Bangunan/Ruangan Budidaya Jamur Tiram

Pada dasarnya bangunan bisa memanfaatkan ruangan yang ada dalm rumah, biasanya bangunan untuk budidaya Jamur Tiram bangunan jamur terdiri dari beberapa ruangan, diantaranya:

1. Ruang persiapan

Ruang persiapan adalah ruangan yang berfungsi untuk melakukan kegiatan Pengayakan, Pencampuran, Pewadahan, dan Sterilisasi.

2. Ruang Inokulasi

Ruang Inokulasi adalah ruangan yang berfungsi untuk menanam bibit pada media tanam, ruang ini harus mudah dibersihkan, tidak banyak ventilasi untuk menghindari kontaminasi (adanya mikroba lain).

3. Ruang Inkubasi

Ruangan ini memiliki fungsi untuk menumbuhkan miselium jamur pada media tanam yang sudah di inokulasi (Spawning). Kondisi ruangan diatur pada suhu 22 – 28 derajat C dengan kelembaban 60% – 80%, Ruangan ini dilengkapi dengan rak-rak bambu untuk menempatkan media tanam dalam kantong plastic (baglog) yang sudah di inokulasi.

4. Ruang Penanaman

Ruang penanaman (growing) digunakan untuk menumbuhkan tubuh buah jamur. Ruangan ini dilengkapi juga dengan rak-rak penanaman dan alat penyemprot/pengabutan. Pengabutan berfungsi untuk menyiram dan mengatur suhu udara pada kondisi optimal 16 – 22 derajat C dengan kelembaban 80 – 90%.

Peralatan Dan Bahan Budidaya Jamur Tiram

Peralatan yang digunakan pada budidaya jamur diantaranya, Mixer, cangkul, sekop, filler, botol, boiler, gerobak dorong, sendok bibit, centong.
Bahan-bahan yang digunakan dalam budidaya jamur tiram adalah Serbuk kayu, bekatul (dedak), kapur (CaCO3), gips (CaSO4), tepung jagung (biji-bijan), glukosa, kantong plastik, karet, kapas, cincin plastik.
Proses dan Teknik Budidaya Jamur Tiram

Dalam melaksanakan Budidaya Jamur Tiram ada beberapa proses dan kegiatan yang dilaksanakan antara lain :

1. Persiapan Bahan

Bahan yang harus dipersiapkan diantaranya serbuk gergaji, bekatul, kapur, gips, tepung jagung, dan glukosa.

2. Pengayakan

Serbuk kayu yang diperoleh dari penggergajian mempunyai tingkat keseragaman yang kurang baik, hal ini berakibat tingkat pertumbuhan miselia kurang merata dan kurang baik. Mengatasi hal tersebut maka serbuk gergaji perlu di ayak. Ukuran ayakan sama dengan untuk mengayak pasir (ram ayam), pengayakan harus mempergunakan masker karena dalam serbuk gergaji banyak tercampur debu dan pasir.

3. Pencampuran

Bahan-bahan yang telah ditimbang sesuai dengan kebutuhan dicampur dengan serbuk gergaji selanjutnya disiram dengan air sekitar 50 – 60 % atau bila kita kepal serbuk tersebut menggumpal tapi tidak keluar air. Hal ini menandakan kadar air sudah cukup.

4. Pengomposan

Pengomposan adalah proses pelapukan bahan yang dilakukan dengan cara membumbun campuran serbuk gergaji kemudian menutupinya dengan plastic

5. Pembungkusan (Pembuatan Baglog)

Pembungkusan menggunakan plastik polipropilen (PP) dengan ukuran yang dibutuhkan. Cara membungkus yaitu dengan memasukkan media ke dalam plastik kemudian dipukul/ditumbuk sampai padat dengan botol atau menggunakan filler (alat pemadat) kemudian disimpan.

6. Sterilisasi

Sterilisasi dilakukan dengan mempergunakan alat sterilizer yang bertujuan menginaktifkan mikroba, bakteri, kapang, maupun khamir yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur yang ditanam. Sterilisasi dilakukan pada suhu 90 – 100 derajat C selama 12 jam.

7. Inokulasi (Pemberian Bibit)

Inokulasi adalah kegiatan memasukan bibit jamur ke dalam media jamur yang telah disterilisasi. Baglog ditiriskan selama 1 malam setelah sterilisasi, kemudian kita ambil dan ditanami bibit diatasnya dengan mempergunakan sendok makan/sendok bibit sekitar + 3 sendok makan kemudian diikat dengan karet dan ditutup dengan kapas. Bibit Jamur Tiram yang baik yaitu:
- Varitas unggul
- Umur bibit optimal 45 – 60 hari
- Warna bibit merata
- Tidak terkontaminasi

8. Inkubasi (masa pertumbuhan miselium) Jamur Tiram

Inkubasi Jamur Tiram dilakukan dengan cara menyimpan di ruangan inkubasi dengan kondisi tertentu. Inkubasi dilakukan hingga seluruh media berwarna putih merata, biasanya media akan tampak putih merata antara 40 – 60 hari.

9. Panen Jamur Tiram

Panen dilakukan setelah pertumbuhan jamur mencapai tingkat yang optimal, pemanenan ini biasanya dilakukan 5 hari setelah tumbuh calon jamur. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari untuk mempertahankan kesegarannya dan mempermudah pemasaran.

Budidaya Jamur Tiram Dengan produk NASA

Peluang Usaha Jamur Tiram sekarang makin merebak. Sekarang muncul budidaya Jamur Tiram dengan Metode suntik . Salah satu petani yang mencoba cara budidaya ini adalah Imam Sahudi dari desa Labuhan Kidul , Kec Sloke , Kab Rembang , Jateng . Kreatifitas dan semangat inovasinya mendorong untuk mencoba budidaya cara ini . Bagaimana caranya ?


jamur tiram poc nasa

Menurut Imam Sahudi caranya cukup menyuntikan di tengah baglog atau mediannya dengan kombinasi nutrisi dan zat pengatur tumbuh dari bahan organik . Setiap baglog cukup 5 ml dengan interval 1 minggu sekali . Sebagai Nutrisi dia menggunakan POC Nasa dan zat pengaturya dia memakai Harmonik . Dengan takaran 300 cc POC Nasa dan 10 cc Harmonik dalam 10 liter air .



jamur tiram hormonik
Menurut dia selama percobaan metode ini . Jamur bisa dipanen tiap hari dengan tingkat produksi 7 – 10 kg / 1000 baglog . Biasanya tanpa metode ini produksi 7 Kg / 1000 baglog diperoleh dalam waktu 3 hari . Jamur lebih putih, lebih tebal dan tidak cepat layu . Pengeluaran tambahan untuk metode ini adalah pembelian nutrisi tersebut . Untuk 1000 baglog dia menghabiskan biaya membeli POC Nasa dan Harmonik kurang lebih Rp 52.000 / paket / Bulan . Satu siklus 5 -6 Bulan dia menghabiskan 5 paket per 1000 baglog . Jadi yang mau mencoba disarankan untuk menghitung biaya pengeluaran tambahan tersebut . Terutama yang masih membudidayakan dalam skala kecil .

UNTUK PEMESANAN/KONSULTASI

DISTRIBUTOR PUSAT (N-403611): CECEP ADI SETIAWAN, SP

TELKOMSEL 0812 8587 1001
INDOSAT        0857 9915 2128
XL                     0877 3047 1800

Thursday, 1 January 2015

CARA MENGHILANGKAN BAU KOTORAN SAPI

PENDAHULUAN

bau kotoran sapi
Bau kotoran sapi sangat berpotensi tinggi untuk mengundang kehadiran lalat. Dan keberadaan lalat di sekitar area perkandangan bisa membawa banyak masalah apabila tidak segera ditangani serius. Berikut ini adalah uraian mengenai cara menghilangkan bau kotoran sapi. Sehingga kondisi kandang sapi menjadi lebih bersih, lebih sehat dan sangat kondusif untuk mencapai hasil panen maksimal dari aktivitas budidaya sapi yang Anda kerjakan.



Lalat adalah serangga yang termasuk dalam ordo diphtera, dengan sepasang sayap berbentuk membran. Lalat merupakan salah satu species yang berperan dalam masalah kesehatan baik hewan ataupun manusia. Pada manusia, lalat menyebabkan penularan penyakit saluran pencernaan seperti: kolera, typhus, disentri, dan lain lain.

Pada hewan ternak, seperti halnya sapi, ternyata lalat juga sangat merugikan. Jika ada sapi yang terluka, lalat akan segera hinggap dan menginvestasi larva ke dalam luka tersebut. Akibatnya, sapi akan terserang penyakit Myasis. Selama periode tertentu, larva yang telah ditanamkan oleh lalat tersebut akan memakan jaringan hidup maupun jaringan mati dari daging, bahan-bahan cairan tubuh atau makanan yang ditelan oleh sapi.

Akibatnya, sapi akan menampakkan gejala-gejala sebagai berikut :
  • Lesu.
  • Nafsu makan kurang.
  • Bobot badan menurun cepat.
  • Selalu gelisah.
Jika tidak segera ditangani, maka peternak sapi akan  mengalami kerugian yang cukup besar sebagai  akibat dari penyakit myasis yang ada pada sapi tersebut, seperti :
  • Terjadi malnutrisi.
  • Produksi susu dan daging turun.
  • Kematian sapi.
Di seluruh dunia, jumlah spesies lalat  cukup banyak, yaitu antara 60.000 – 100.000 spesies lalat. Tetapi tidak semua berbahaya bagi kesehatan ternak dan manusia. Namun yang pasti hampir semua bagian tubuh lalat dapat menularkan penyakit, seperti : bulu badan, bulu pada anggota gerak, muntahan serta kotorannya.

Siklus Hidup Lalat

Pada umumnya siklus hidup lalat melalui 4 stadium, yaitu : telur -> larva -> pupa-> lalat dewasa. Pada beberapa jenis lalat, telur-telur tetap berada dalam tubuh lalat dewasa sampai menetap dan baru kemudian dilahirkan larva. Lamanya siklus hidup dan kebiasaan tempat bertelur bisa berbeda antara satu jenis lalat dengan jenis lalat lainnya. Demikian pula terdapat perbedaan-perbedaan dalam hal suhu dan tempat hidup untuk masing-masing jenis lalat.

Jenis-jenis lalat

  • Lalat rumah (Musca domestica). Ini jenis lalat yang paling banyak terdapat di antara jenis-jenis lalat rumah. Lalat ini paling sering menyebabkan berbagai penyakit. Lalat rumah sangat menyukai tempat sampah, kotoran kuda, kotoran babi, kotoran burung dan kotoran manusia karena lembab, hangat dan mengandung banyak makanan untuk larva-larva-nya. Daya jelajah lalat rumah bisa mencapai jarak 15 km dalam waktu 24 jam. Sebagian besar tetap berada dalam jarak 1,5 km di sekitar tempat pembiakannya, tetapi beberapa bisa sampai sejauh 50 km.

  • Lalat rumah kecil (jenis Fannia). Lalat  ini menyerupai lalat rumah biasa, tetapi memiliki ukuran tubuh lebih kecil dan mempunyai kebiasaan untuk menggigit. Mereka berkembang biak di kotoran manusia dan hewan. Terkadang juga di bagian-bagian tumbuhan yang membusuk, misalnya di tumpukan rumput yang membusuk. Jenis lalat ini tidak berperan dalam penularan penyakit pada manusia tetapi dapat memindahkan penyakit-penyakit pada hewan.

  • Bottle flies dan Blow flies. Jenis lalat ini meletakkan telur-telur mereka pada daging, contohnya adalah : Black blowfly (jenis Phormia), Green dan bonze bottle flies (jenis phaenicia dsb), Blue bottle flies (jenis Cynomyopsis dan Calliphora). Jenis ini berkembang biak pada tubuh hewan yang membusuk atau bertelur di tumbuhan-tumbuhan jika  tidak ada daging hewan. Larva dari lalat jenis ini menyebabkan myasis pada binatang dan manusia..

  • Lalat daging (Genus Sarcophaga). Lalat ini termasuk dalam genus Sarcophaga, artinya pemakan daging. Berukuran cukup besar dan terdapat bintik pada ujung badan mereka. Larva lalat ini hidup dalam daging, tetapi juga berkembang biak pada kotoran hewan. Jenis ini juga menyebabkan myiasis pada manusia.

Melihat efek yang ditimbulkan maka keberadaan lalat memang sangat merugikan. Oleh karena itu sebisa mungkin lalat memang harus dilenyapkan dari lingkungan sekitar. Ada banyak cara untuk membasmi lalat yaitu :
  • Menghilangkan tempat-tempat yang menjadi media berkembang biak lalat, dengan cara menjaga kebersihan serta menutup tempat pembuangan sampah agar tidak menjadi tempat perkembangbiakan lalat.
  • Melindungi makanan terhadap kontaminasi oleh lalat.
  • Membasmi larva lalat dengan cara selalu membersihkan kandang hewan ternak.
  • Membasmi lalat dewasa dengan cara melakukan penyemprotan insektisida atau menyebarkan obat pembasmi lalat.

Pembersihan Kandang

Apabila saat ini Anda melihat banyak sekali lalat berada di sekitar kandang ternak Anda, khususnya ternak sapi. Maka selain menjaga kebersihan dan melakukan tindakan-tindakan pengendalian seperti di atas, Anda juga bisa melakukan tips berikut untuk mengatasi keberadaan lalat di kandang ternak sapi. Salah satunya adalah dengan penggunaan nutrisi atau suplemen pakan ternak produksi PT. Natural Nusantara (NASA), yaitu Viterna Plus.

Viterna Plus adalah nutrisi organik yang terbuat dari 100% bahan alam yang sangat bermanfaat untuk mendukung keberhasilan peternakan, termasuk budidaya ternak sapi. Dengan penambahan nutrisi Viterna Plus pada asupan pakan komboran konsentrat, maka akan sangat membantu mengoptimalkan sistem kerja pencernaan sapi.

Hasilnya kotoran sapi akan menjadi lebih halus sehingga area kandang menjadi lebih mudah dibersihkan. Dan lagi bau kotoran sapi yang dihasilkan juga menjadi jauh berkurang. Bahkan kotoran sapi cenderung tidak berbau. Dengan demikian tentunya akan mengurangi kehadiran lalat yang seringkali datang menyerbu area kandang peternakan sapi.

Bagi Anda yang saat ini mengalami serangan lalat yang tinggi di area kandang peternakan sapi, segera gunakan Viterna Plus. Selain membuat kotoran menjadi tidak lagi berbau, penggunaan Viterna Plus juga sangat membantu mempercepat penggemukan sapi.

UNTUK PEMESANAN PRODUK NASA BISA HUBUNGI

DISTRIBUTOR PUSAT NASA (N-403611) : CECEP ADI SETIAWAN,  SP

TELKOMSEL : 0852-0147-8485
INDOSAT    :  0857-9915-2128

BBM : 5B9E47F6